Topic
Home / Berita / Daerah / Siswa Diminta Kritis Terhadap Pemberitaan di Media

Siswa Diminta Kritis Terhadap Pemberitaan di Media

Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Padang. Melalui kegiatan pencanangan Gerakan Remaja Melek Media diharapkan para siswa tidak lagi sekedar menjadi konsumen berita, melainkan menjadi produsen informasi dan kritis terhadap berita yang dimuat pada berbagai media.

“Berbeda dengan dahulu, saat ini kita hidup di era informasi yang luar biasa banyaknya. Informasi yang banyak itu mengharuskan anak-anak harus bisa memilah, memilih, memanfaatkan, dan mengkritisi,” ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan, dalam siaran pers yang diterima dakwatuna.com, Selasa (16/6) malam.

Dalam merealisasikan gerakan dimaksud, Kemendikbud menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang telah menjalankan kegiatan itu, melalui pemberian pelatihan bagi guru dan siswa secara berkelanjutan.

“Nantinya kawan-kawan di PWI akan datang ke sekolah-sekolah memberikan pelatihan, tidak hanya bagi siswa tapi juga untuk guru. Kalau guru malas membaca, menulis, dan menganalisa informasi, maka siswanya juga malas. Untuk itu keduanya dilatih, agar di fase berikutnya mereka justru bisa menjadi produsen informasi,” terangnya.

Menurut Anies, dipilihnya Sumatera Barat (Sumbar) sebagai lokasi pencanangan Gerakan Remaja Melek Media, karena tanah Minangkabau memiliki potensi untuk melahirkan jurnalis dan tokoh intelektual yang berkontribusi terhadap berdirinya Republik Indonesia ini.

“Sumatera Barat melahirkan Adinegoro, Rasuna Said, mereka jurnalis hebat yang berkontribusi besar terhadap lahirnya bangsa ini. Ke depan, bukan tidak mungkin, Sumatera Barat melahirkan kembali tokoh serupa melalui gerakan ini,” harapnya.

Sementara itu, untuk mendukung suksesnya gerakan ini, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengaku akan mengeluarkan surat edaran ke seluruh Kabupaten/Kota, yang meminta setiap sekolah berlangganan koran lokal, nasional, ataupun internasional.

“Sekolah harus langganan koran, lalu diletakkan di perpustakaan agar siswa memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang luas. Dari situ mereka memahami informasi. Selanjutnya melalui bimbingan PWI, mereka bisa menghasilkan karya juga,” terang Irwan. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization