Topic
Home / Berita / Opini / Skenario Membungkam Erdogan

Skenario Membungkam Erdogan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan (inet)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan (inet)

dakwatuna.com – Bila ada yang menuduh Erdogan adalah antek AS dan budak Barat, sangat tidak tepat. Apalagi menyandingkan sistem demokrasi di Turki sebagai sebuah pelacuran dan pelakunya dinamakan anjing-anjing demokrasi. Bahasa yang sangat kasar, tak sadar siapa sebenarnya pemilik tabiat anjing. Tabiat yang suka menjilat, oportunis, dan patuh pada si pemberi makan.

Justru, Erdogan dan AKP ternyata masuk dalam skenario “tidak bersahabat” bagi AS dan Yahudi Israel. Apatah lagi, 12 tahun kepemimpinan Erdogan dan AKP, Turki berhasil meraup devisa LN empat kali lipat devisa yang dihasilkan China. Kesuksesan AKP semakin mengkhawatirkan, sebab hanya Erdogan dan AKP satu-satunya penguasa Timur Tengah yang susah didikte AS, terutama dalam kebijakan “standar gandanya” di Suriah, Irak, Afghanistan, dan Yaman.

Tidak ada jalan lain, Erdogan harus segera dipudarkan. Target The United States of Turkey di 2053 harus dihambat. Malah target Turki menjadi negara berjaya di 2023, harus diganggu. Caranya, meng-KO Erdogan dan AKP di Pemilu, sebab jika melakukan pola kudeta seperti As-Sisi terhadap Mursi, AS akan kehilangan muka.

Berikut skenario AS-Israel-UE membungkam Erdogan:

  1. Menghambat partai-partai oposisi untuk mau membentuk pemerintahan koalisi yang melibatkan AKP. Minus AKP, partai-partai koalisi sangat powerful, dengan 60 % suara mayoritas. Hal ini akan memaksa Erdogan sebagai Presiden, akan meminta pemimpin oposisi untuk membentuk pemerintahan sendiri.
  2. Menciptakan chaos dan cekcok di parlemen Turki, hingga menemui jalan buntu. Akhirnya, militer kembali turun tangan dengan kudeta konstitusi. Dalam hal ini terjadi, AS akan mengakui pemerintahan kudeta militer atau minimal membiarkan kudeta militer terjadi, seperti yang terjadi di Thailand dan Myanmar.
  3. Jika Erdogan dan AKP sukses melakukan lobi dengan partai-partai sekuler yang nasionalis murni, maka akan dibuat skenario chaos di lapangan dengan bom-bom dan pembunuhan tokoh-tokoh oposisi dari kalangan Kurdi, hal yang akan membangkitkan sentimen dan ujung-ujungnya militer menduduki kekuasaan. Atau AS akan membackup kembalinya tokoh-tokoh Islam Turki anti Erdogan dan anti-AKP, walau nampaknya sulit.

Ketika semua terjadi, Turki akan di-Indonesiakan. Pemerintahan akan diserahkan kepada Presiden “polesan media”, dengan agenda-agenda merusak kembali tatanan militer dan birokrasi yang sudah dievolusi oleh AKP selama ini. Silahkan yang anti-Erdogan, kini saatnya tampakkan kebencian untuk mempermulus AS-Yahudi Israel mengangkangi Turki seperti membuat Indonesia tak pernah berdaya apalagi berjaya. Selamat! (nandang/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization