Topic
Home / Berita / Nasional / Joki SBMPTN Tertangkap di Solo, Inilah Modus Kecurangannya

Joki SBMPTN Tertangkap di Solo, Inilah Modus Kecurangannya

Kecurangan saat pelaksanaan ujian tertulis (ilustrasi).  (harianterbit.com)
Kecurangan saat pelaksanaan ujian tertulis (ilustrasi). (harianterbit.com)

dakwatuna.com – ‎Solo.  Pelaksanaan Seleksi Bersama Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN 2015) yang serentak dilaksanakan pada Selasa (9/6/15) harus ternoda akibat aksi seorang joki yang tertangkap tangan di Makassar, Panlok 44 di Universitas Sebelas Maret (UNS) juga menangkap joki yang sedang beraksi.

Ironisnya, joki berinisial MY (20) ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester IV program D3 Akutansi di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Kota Yogyakarta. MY tertangkap saat tengah mengerjakan ujian SBMPTN untuk peserta berinisial TP (18).

Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan, tertangkapnya kedua orang ini berkat kecurigaan dari pengawas ujian SBMPTN. Pasalnya, setelah setengah jam ujian tulis berlangsung untuk jam kedua di Fakultas MIPA UNS, keduanya ini selalu bergantian izin pergi ke toilet.

“Sesuai prosedur, jika ada yang izin ke kamar mandi harus didampingi. Dan ini lebih dari tiga kali sehingga panitia curiga,” jelas Ravik kepada wartawan seusai meninjau pelaksanaan SBMPTN 2015 di UNS, dikutip dari okezone.com, Rabu (10/6/2015).

Menurut Ravik, MY leluasa menjadi joki tanpa dicurigai petugas karena dia juga mendaftar sebagai peserta SBMPTN. Keduanya pun memilih jurusan Teknik Mesin pada pilihan pertama dan Teknik Geodesi pada pilihan kedua. Sedangkan PTN yang mereka tuju adalah Universitas Gadjah Mada (UGM).

Modus yang digunakan MY, kata Ravik, adalah memberikan lembar jawaban kepada TP di kamar mandi. Saat tengah memberi kunci jawaban itulah keduanya ditangkap. Sesuai prosedur, panitia langsung menyerahkan mereka kepada polisi yakni ke Polsek Jebres Solo untuk diproses lebih lanjut.

Dikutip dari laman resmi sbmptn.or.id, ujian tertulis penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN dapat diikuti oleh siswa lulusan pendidikan menengah (SMA/ MA/ SMK/ MAK) dan sederajat, termasuk Paket C tahun 2013, 2014, dan  2015. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization