Topic
Home / Berita / Opini / Erdogan dan Misi Khilafah Modern

Erdogan dan Misi Khilafah Modern

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu)
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu)

dakwatuna.com – Pemilu Parlemen 2015 diyakini menjadi tonggak sejarah AKP untuk masa depan Turki 2023 dan 2053. AKP, partai Islam Turki sukses membawa Turki meraih kemajuan ekonomi, keamanan, dan juga berpengaruh di dunia internasional. Namun pihak-pihak anti AKP dan tak senang dengan proyek Islamisasi yang diusung Erdogan, bahu membahu menebar jebakan-jebakan dan ujung-ujungnya kekacauan. Bahkan ledakan bom terjadi sebelum Pemilu legislatif berlangsung.

Diprediksi, AKP Turki akan menjadi pemenang mayoritas dari total suara 53.765.231 pemilih di dalam negeri dan 2.876.658 suara LN. Diikuti 20 partai politik dan 165 calon independent. AKP dipatikan melewati 40-43 % suara minimal untuk menjadikan AKP tetap mayoritas tunggal di parlemen. Prediksi di atas didasarkan pada fakta politik berikut:
1. Kaum Kurdi diprediksi akan memberi dukungan mutlak kepada PKK, yang berambisi meraih suara 10 % batas minimal ET di Turki.
2. Jika PKK meraih 10 %, maka suara AKP untuk meraih 51 % pudar. Namun masih bisa mempertahankan 330 kursi mayoritas untuk bisa mengamandemen konstitusi atau melakukan referendum.
3. Nah jika PKK meraih 10 % lalu partai-partai sekuler, liberal bersatu dan meraih suara mayoritas kedua, diprediksi AKP akan sulit meraih 43 % suara atau hanya 276 kursi di parlemen. Maka AKP menghadapi kesulitan untuk membentuk pemerintahan dan harus berkoalisi dengan partai lain di parlemen.
Lalu apa yang menjadi target AKP di pemilu legislatif 2015? Erdogan menegaskan raihan 3 hal: 1. Turki baru; 2. Konstitusi baru; 3. Sistem presidensial. Turki dan konstitusi baru ditentang habis-habisan oleh kaum Liberal-Sekuler dan elemen Islam anti Erdogan, yang dianggapnya akan mengembalikan Turki pada zaman Khilafah Utsmaniyyah namun dengan bentuk kekinian.
Namun rencana Erdogan di atas ditentang habis-habisan oleh Israel, Yunani, Mesir As-Sisi, AS, dan UE. Maka menggagalkan AKP meraih suara mayoritas mutlak adalah target pertama, sebelum menyingkirkan AKP dari ranah kekuasaan demokratis. Terbukti, pihak intelejen Turki berhasil menangkap 13 orang peretas yang berafiliasi kepada negara Israel. Bisa jadi, mereka ini yang akan melakukan sedot suara seperti yang terjadi di Indonesia.
Kita doakan, Erdogan menang mutlak! Turki kembali memimpin kejayaan Islam!

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization