Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / 53 Doktor Dibunuh di Irak

53 Doktor Dibunuh di Irak

Universitas Baghdad. (altaghier)
Universitas Baghdad. (altaghier)

dakwatuna.com – Baghdad. Beberapa lembaga hak asasi manusia, menengarai munculnya kembali fenomena pembunuhan para pakar keilmuan di Irak, bulan-bulan ini. Seperti diberitakan Al-Moslim, Ahad (31/5/2015) hari ini.

Salah seorang aktivis HAM, Hosein Al-Wakil, menyatakan bahwa lembaganya telah mendokumentasi 53 kasus pembunuhan pakar dan 27 kasus penghilangan paksa para pakar yang hingga saat ini belum diketahui kondisi dan keberadaannya.

Kasus-kasus tersebut, masih menurut Al-Wakil, terjadi pada awal tahun ini hingga sekarang. Kebanyakan kasus terjadi di Baghdad, Diyala, Salahadin, dan kota-kota di wilayah selatan seperti Basra dan Babil.

Al-Wakil menambahkan, “Semua pakar yang dibunuh itu mempunyai gelar doktor. Mereka bekerja di berbagai universitas di Irak, dan lembaga-lembaga lainnya. Awalnya mereka berada di luar negeri. Namun setelah penjajahan Amerika atas Irak, perdana menteri Nouri Al-Maliki meluncurkan program memulangkan mereka dengan imbalan rumah, kendaraan, gaji, dan jabatan.”

Al-Wakil menduga, pelaku kejahatan berbahaya ini adalah kelompok-kelompok bersenjata yang melakukan aksi pembunuhan dengan menerima bayaran dari perusahaan-perusahaan atau para pejabat yang merasa terganggu dengan keberadaan para pakar keilmuan tersebut. (msa/dakwatuna)

Sumber: Al-Moslim

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ayat Al-Quran Ini Buat Murka Arab Saudi

Figure
Organization