Pernyataan Sikap FSLDK Indonesia tentang Solidaritas untuk Etnis Rohingya

dakwatuna.com – Dunia islam kembali dirundung duka. Tertanggal 11 Mei 2015 kemarin tercatat 582 pengungsi etnis Rohingya terdampar di Aceh Utara dari sekitar 8000 orang yang terapung-apung di lautan. Angka ini masih kalah jika dibandingkan keseluruhan muslim Rohingya yang terdiaspora selama 3 tahun akibat konflik kemanusiaan di Myanmar yang berjumlah sekitar 140.000 jiwa. Tercatat pada Februari 2015 ada pengungsi Rohingya sebanyak 738 di Indonesia.

Apa yang terjadi di Myanmar adalah sebuah konflik kemanusiaan yang mengerikan. Terjadi pembantaian dan upaya pemusnahan suatu ras, hingga menyebabkan mereka tereksodus ke berbagai negara salah satunya Indonesia. Akan tetapi sikap pemerintah yang kurang peduli terhadap nasib etnis Rohingya, termasuk kurang tegasnya pemerintah dalam merespon genosida di Myanmar membuat FSLDK Indonesia berdiri dan dengan lantang menyerukan tuntutannya yang tertulis sebagai berikut:

1. Menyeru bangsa Indonesia untuk mengutuk upaya genosida yang terjadi di Myanmar
2. Hentikan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia salah satunya yang terjadi di Myanmar.
3. Mendorong pemerintah Indonesia untuk mengembalikan nilai-nilai negara ASEAN yang menjunjung tinggi HAM dan keadilan.
4. Mendorong pemerintah Indonesia untuk memberi peringatan yang tegas terhadap pemerintah Myanmar.
5. Menuntut keadilan hukum yang tidak memandang SARA.
6. Mendorong pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan dan suaka politik terhadap pengungsi Rohingya.

Demikian pernyataan sikap yang disuarakan oleh FSLDK Indonesia. Apabila seruan ini tidak diindahkan sama sekali maka FSLDK Indonesia akan turun ke jalan dengan mengerahkan seluruh anggotanya agar keadilan bisa ditegakkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai langkah perjuangan kita.

Semarang, 24 Mei 2015

Puskomnas FSLDK Indonesia

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:

Tentang Ardne