Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Kisah Malam

Kisah Malam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

Matahari melahirkanmu dari rahim senja
Beranjak dari lubang cakrawala
Menapaki tangga-tangga udara
Menuju taman langit sebagai singgasana

Bukan sebuah televisi
Yang memainkan sandiwara atau opera
Tapi manusia-manusia tetap menjadi lakon utama
Yang kau saksikan sampai penghabisan

Ada yang bersekutu dengan nafsu
Lantas melahirkan jabang dosa
Dan manusia menjadi budak nestapa

Ada yang tetap mencari jalan pulang
Menyisir jalan dengan doa
Sambil mengais ampunan
Dari sajadah yang terbentang

Ada pula yang tidak menjadi apa-apa
Sebab pulas dengan nina-bobo
Yang didendang bunda dunia

Kelam pun semakin mengantarmu
Dalam pengembaraan waktu
Dan desah angin ngilu
Menggeletarkan mimpi-mimpi cemasmu

Apakah kepadaku Tuhan juga menuntut kesaksian?
Sebab menyaksikan panggung perhelatan
Singgasanaku tak membawa kedigjayaan
Untuk menutup layar yang terkembang
Hidupku hanya setengah kehidupan

Dan langit menangkap gerimis
Saat terang cahaya keluar tipis

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Seseorang yang ingin berjuang dalam dakwah dengan tulisan, khususnya puisi.

Lihat Juga

Kisah-Kisah Pertaubatan (Jalan Terjal Menuju Hijrah Menggapai Surga)

Figure
Organization