dakwatuna.com – Gaza. Seorang tentara Israel yang turut dalam serangan ke Jalur Gaza, Juli 2014, mengakui bahwa dirinya dan rekan-rekan membunuhi warga sipil hanya untuk hiburan.
Al-Quds, Selasa (5/5/2015) kemarin, melansir hasil wawancara surat kabar Prancis, Le Monde, dengan tentara yang mengaku bernama Arieh (20 tahun). Dalam wawancara itu, Arieh mengatakan, “Pada awal Juli 2014, aku dipanggil untuk ikut serta ke Jalaur Gaza. Saat itu tidak dikatakan apa target dan tugasku. Kemudian turun sebuah perintah untuk menembak setiap benda yang bergerak dalam radius 200 meteri sekelilingku. Kami diberi hak untuk menembak apa saja.”
Arieh melanjutkan, “Kami juga biasa menembak warga sipil hanya untuk hiburan. Pada suatu hari, pukul 8 pagi, kami bergerak menuju daerah bernama Al-Barij yang merupakan daerah padat penduduk. Komandan memerintahkan kami untuk mencari sasaran tembak secara acak. Setiap kami diperintahkan untuk melakukannya. Katanya, ini adalah ucapan selamat pagi untuk para penduduk. Saat itu, kami sama sekali tidak melihat pasukan Hamas, dan tidak ada satu pun tembakan ke arah kami.”
Arieh mengenang bagaimana dia juga membunuh warga sipil, “Pada suatu hari, ada salah seorang teman kami terbunuh. Kami langsung diperintahkan untuk membalas dendam. Aku pun mengarahkan tank ke arah yang acak. Saat itu yang kutarget adalah sebuah gedung pemukiman yang berjarak 4 km aku tembakkan mortir ke lantai 11. Bisa kupastikan banyak warga sipil yang kubunuh saat itu, walaupun mereka tidak berdosa apa-apa.” (msa/dakwatuna)
Sumber: Al-Quds
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: