Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Meraih Keberkahan di Setiap Detik Waktu

Meraih Keberkahan di Setiap Detik Waktu

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
(inet)
(inet)

dakwatuna.com – “Wahai Anak Adam, kalian adalah hitungan-hitungan hari. Setiap berlalu sepetang dan sepagi, maka hilanglah sebagian diri”. (Hasan Al Bashri)

Demikianlah yang kita rasakan. Hari demi hari silih berganti dan berlalu sedemikian cepat. Rasanya baru sekedip mata saja ketika tahun demi tahun terlewati. Nyatanya, sebagian diri telah hilang tanpa kita sadari. Dan di sisa usia saat ini patutlah kita merenung. Seberapa banyakkah detik-detik terlewat dan tersia-siakan? Mungkin dalam rentang waktu tersebut sudah banyak yang kita raih.  Harta, kekuasaan, jabatan dan berbagai posisi penting nan strategis serta beragam prestasi telah kita torehkan. Pencapaian tersebut tentunya kita dapatkan dengan tidak mudah. Butuh motivasi dan ambisi. Butuh perjuangan, kerja keras, keuletan bahkan bersimbah keringat, airmata dan tentu saja lelah.

Tetapi, pernahkah kita bayangkan di mana posisi kita kelak di padang Masyhar ? Sebuah tempat yang menggentarkan hati di mana sejumlah peristiwa akan terjadi seperti yang telah “dibocorkan” atau diinformasikan oleh Alquran dan Al Hadist. Pejamkan mata, hadirkan dan visualisasikan tempat dan huru-hara yang akan terjadi pada saat itu dibenak dan hati. Lalu ukurlah seberapa penting kita dengan segenap pencapaian yang telah kita raih dan banggakan. Mungkin we’ll be nothing there.

Maka, jika di dunia kita mampu berlelah-lelah menjadi “sesuatu”, tentu posisi terbaik dan strategis dalam “Perhelatan Akbar” di Padang Masyhar pun bisa diupayakan. Tidak mudah pasti. Apalagi hari gini ketika gemerlap dunia membuat kita tak lagi takut akan siksa dan dosa.

Oleh karena itu dengan “durasi” yang masih tersisa, mari tumbuhkan motivasi dan ambisi berjuang mengupayakan posisi terbaik di tempat terbaik dan terindah untuk tempat kita kembali.

Dengan demikian hal utama yang harus disadari dan diperhatikan adalah betapa penting dan berharganya rentang waktu tersisa yang kita miliki. Karena itulah “modal” yang dianugerahkan Allah kepada setiap kita. Allah yang Maha Pemurah juga telah memfasilitasi waktu-waktu tertentu yang penuh barokah. Seperti diawal pekan ini di mana bulan Rajab telah hadir menyapa kita. Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang mulia sebgaimana firman Allah dalam surat At Taubah ayat 36 “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah duabelas bulan dalam ketetapan Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya adalah empat bulan haram yang mulia” (Qs 9 ; 36).

Empat bulan tersebut adalah Rajab, Dzul’qaidah, Dzulhijjah dan Muharram. Selain itu Allah juga menghadirkan bulan istimewa yang penuh barokah yaitu bulan Ramadhan di mana ada satu malam di dalamnya yang lebih baik dari seribu bulan. Setiap pekannya dari Jumat ke Jumat juga adalah waktu-waktu terbaik untuk memohon ampunan. Dan tentunya detik-detik istimewa di setiap shalat lima waktu kita.

Selain itu doa Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam “ Ya Allah limpahkanlah berkah bagi umatku di pagi hari mereka “ HR Abu Dawud dan At Tirmidzi. Dan tentunya di sepertiga malam terakhir ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia menyaksikan hamba-hambaNya bersujud di indahnya bening malam.

Maka mari jadikan bulan Rajab ini sebagai momentum untuk meniti setiap detik waktu dengan beramal shalih. Yuk rebut peluang tersebut dengan mengisi setiap detik hari dengan beragam kebaikan dan amal terbaik agar kita beroleh keberkahan di setiap detiknya.

Demikianlah betapa pentingnya sang waktu sampai-sampai Allah bersumpah dalam Alquran dengan satuan-satuan waktu yang lebih detail. Seperti dalam surah Al Fajr, Ad dhuha, Al Lail dan Al ‘ashr.

Dan inilah surat Al ‘Ashr yang menjadi hujjah tentang waktu atau masa, di mana detik-detiknya begitu berharga. Jangan sampai ia terlewatkan tanpa iman, amal shalih dan saling berbagi nasehat.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar – benar berada dalam kerugian. Kecuali orang – orang yang beriman dan beramal shalih, serta saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran”(Qs. Al – ‘Ashr [103] 1 – 3)

Ya Allah jagalah dan bimbinglah kami dalam meniti setiap detik waktu dengan amal shalih yang berdasarkan syari’at atau ilmu-Mu dan sesuai tuntunan Rasul-Mu. Aamiin Yaa Robbal   ‘Aalamiin.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis. Saat ini tergabung dalam komunitas Gerakan Kepulauan Riau Gemar Menulis. Alhamdulillah beberapa artikel opini dimuat di harian lokal Haluan Kepri dan beberapa cerpen pernah dimuat di Tanjung Pinang Pos.

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization