Topic
Home / Berita / Nasional / DPR Minta Pemerintah Jadikan Hari Bumi Sebagai Momentum Tuntaskan Permasalahan Lahan Kritis di Indonesia

DPR Minta Pemerintah Jadikan Hari Bumi Sebagai Momentum Tuntaskan Permasalahan Lahan Kritis di Indonesia

Ilustrasi Hari Bumi (alamendah.wordpress.com)
Ilustrasi Hari Bumi (alamendah.wordpress.com)

dakwatuna.com – Jakarta . Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April oleh seluruh negara di dunia yang dimulai sejak tahun 1970, menjadi perhatian Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Andi Akmal Pasluddin, untuk dijadikan moment penting sebagai titik awal menanggulangi lahan kritis di Indonesia.

Tahun 2011, menurut data dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial luas lahan kritis mencapai 104.202.026,20 Ha yang tersebar dari Aceh hingga Papua Barat. Upaya pencegahan dan pemulihan dari kerusakan hutan serta mengembalikan fungsi lahan yang kritis menjadi lahan produktif memerlukan kesungguhan dan totalitas dari negara.

“Moment hari Bumi hari ini, kami berharap kepada pemerintah untuk dijadikan titik awal kesungguhan untuk menghidupkan lagi produktivitas lahan kritis yang seluas lebih dari 104 juta Ha,” Kata Andi Akmal, dalam siaran tertulisnya kepada dakwatuna.com, Rabu (22/4).

Lebih lanjut Andi Akmal mengatakan, penanggulangan lahan kritis ini, pengerjaannya jangan sekedar berbasis proyek saja, karena sejak tahun 1976 kegiatan rehabilitasi lahan kritis tidak memberikan hasil yang memuaskan. Menurutnya, penanggulangan lahan kritis selain dikerjakan langsung oleh pemerintah, bisa juga dibebankan kepada perusahaan-perusahaan besar yang operasinya secara langsung bersinggungan dengan pengelolaan lahan dan hutan untuk menggunakan sebagian besar dana CSR-nya sebagai kegiatan utama mengubah lahan kritis menjadi lahan produktif.

“Saya yakin, bila lahan kritis ini selain dikembalikan pada fungsi hutan, juga dapat diaktifkan menjadi lahan pertanian untuk mendukung swasembada pangan. Bahkan jaminan keseimbangan lingkungan dan teraturnya tata air daerah aliran sungai bisa langsung dapat dirasakan,” katanya.

Lebih lanjut Andi Akmal mengimbau, agar Hari Bumi ini dapat dijadikan sebagai titik awal untuk menghentikan kegiatan menebang pohon hutan untuk alih fungsi apapun. “Mari hidupkan kembali lahan kritis menjadi lahan produktif untuk mencapai target swasembada pangan,” pungkas politisi asal Sulawesi Selatan ini. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Buah Impor

Cina Masih Jadi Sumber Impor Nonmigas Pemerintah

Figure
Organization