Topic
Home / Berita / Nasional / Rabu, Jalan-Jalan ini Dibuka Tutup dan Bus Transjakarta Tetap Normal

Rabu, Jalan-Jalan ini Dibuka Tutup dan Bus Transjakarta Tetap Normal

Kendaraan tamu negara dalam acara Konfrensi Asia Afrika melintasi Bundaran HI--MI/Arya Manggala. (metrotvnews.com)
Kendaraan tamu negara dalam acara Konfrensi Asia Afrika melintasi Bundaran HI–MI/Arya Manggala. (metrotvnews.com)

dakwatuna.com – Jakarta. Berkaitan dengan berkumpulnya puluhan kepala negara dan ratusan perwakilan asing pada Rabu, 22 April 2015 besok, akan dilakukan pengalihan jalan dan rekayasa lalu lintas beberapa kali dikarenakan ditutupnya jalan protokol.

Seperti yang dilansir metrotvnews, Selasa (21/4/2015), ruas jalur protokol seperti Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, Jalan Sudirman, dan Jalan Thamrin akan ditutup sebanyak tiga kali.

Pertama dilakukan pada pukul 06.30 WIB sampai 09.30 WIB. Setelahnya jalan protokol kembali dibuka hingga pukul 17.00. Penutupan akan kembali dilakukan pada pukul 17.00 hingga 18.30 WIB. Arus jalan protokol kembali akan dibuka selam setengah jam. Penutupan arus ketiga dilakukan pukul 19.00-22.00 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin mengatakan, penutupan dilakukan untuk sterilisasi jalan saat delegasi Konferensi Asia Afrika melintasi jalan-jalan tersebut.

“Pusatnya nanti ada di Jembatan Semanggi,” ujar Risyapudin, seperti yang dilansir viva.co.id, Selasa (21/4/2015).

Meski demikian, bus Transjakarta akan tetap beroperasi seperti biasa. “Sesuai informasi, besok Ditlantas akan melakukan penutupan situasional. Artinya penutupan tidak akan dilakukan sepanjang waktu, tetapi dilakukan jika dibutuhkan,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih, seperti yang dilansir kompas.com, Selasa (21/4/2015).

Akan tetapi, Kosasih memperingatkan mengenai adanya kemungkinan penumpang transjakarta akan tertahan di dalam bus atau halte selama dilakukannya penutupan situasional. Menurut Kosasih, biasanya setiap penutupan jalan secara situasional yang dilakukan akan memakan waktu 20-30 menit.

“Ada risiko penumpang bisa tertahan di dalam bis (jika dilakukan penutupan saat bus sudah berjalan), dan ada risiko penumpang bisa tertahan di halte. Terkait hal tersebut, kami akan mengikuti situasi lapangan dan arahan dari Ditlantas,” ujar dia. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Bentuk-Bentuk Penyimpangan di Jalan Dakwah (Bagian ke-3: Persoalan Jamaah dan Komitmen (Iltizam))

Figure
Organization