Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Dubes Asing untuk PBB Bercucuran Air Mata Saksikan Video Serangan Gas Beracun di Suriah

Dubes Asing untuk PBB Bercucuran Air Mata Saksikan Video Serangan Gas Beracun di Suriah

Ketiga anak-anak Suriah yang tewas akibat gas beracun (zamanarabic.com)
Ketiga anak-anak Suriah yang tewas akibat gas beracun (zamanarabic.com)

dakwatuna.com – Suriah. Para dubes asing di Dewan Keamanan PBB bercucuran air mata pada Kamis kemarin (16/4/2015) saat disajikan rekaman video yang memuat kegagalan tenaga medis menyelamatkan nyawa tiga anak kecil bersaudara yang meregang nyawa akibat gas beracun yang digunakan rezim Bashar Al-Assad dalam memerangi kelompok oposisi.

Kepala rumah sakit tempat ketiga anak itu dirawat, Muhammad Tanari, menyebutkan bahwa ketiga anak kecil adik-beradik berumur satu sampai tiga tahun ini tewas bersama kedua orang tua dan nenek mereka akibat serangan pada tanggal 13 Maret 2015 lalu di desa Sirmin, Provinsi Idlib, sebelah barat laut Suriah.

Terkait serangan itu, meskipun rezim Al-Assad dan pejuang oposisi sama-sama membantah telah menggunakan gas beracun dalam serangan mereka, namun organisasi penentang penggunaan senjata kimia menyebutkan bahwa pesawat helikopter tidak dikenal yang telah menjatuhkan jenis senjata sangat berbahaya itu.

Sementara sejauh ini di antara kedua pihak yang berperang hanya angkatan bersenjata udara Suriah yang memiliki pesawat helikopter tersebut.

Sebagaimana dikutip Islam Memo, video itu ditayangkan dalam pertemuan tertutup DK PBB yang diinisiasi oleh AS dengan menghadirkan Muhammad Tanari (pejabat rumah sakit), Zhahir Sahlul (ketua yayasan medis Suriah-AS), dan Qushai Zakaria (salah seorang korban yang selamat dalam serangan lain yang dilancarkan tentara Assad di Al-Ghoutah, dekat Damascus, pada Agustus 2015 lalu).

Menanggapi pertemuan itu, Dubes AS untuk PBB, Samantha Power, menyebutnya pertemuan yang sangat tidak biasa dan sangat menyentuh perasaan yang hadir.

“Saya tidak melihat satu pun yang tidak menangis dan pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan itu harus diadili,” tegas Power.

Sementara Dubes Selandia Baru untuk PBB, Jim Mclay, menyatakan bahwa jika tidak ada upaya hukum menyeret pelaku kejahatan kemanusiaan itu, maka dunia internasional tetap akan disuguhi oleh tontotan berdarah seperti tanpa takut akan dijerat oleh penegak keadilan.

Sejauh ini, usaha PBB untuk menyerahkan investigasi kejahatan kemanusiaan di Suriah kepada Pengadilan Pidana Internasional masih menemukan jalan buntu karena Rusia selaku sekutu utama Suriah selalu menggunakan hak vetonya. (islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Tegas! Di Hadapan Anggota DK PBB, Menlu RI Desak Blokade Gaza Segera Dihentikan

Figure
Organization