Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Antara Worldview dengan Tuntutan Kebaikan

Antara Worldview dengan Tuntutan Kebaikan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: kanald.ro)
Ilustrasi. (Foto: kanald.ro)

dakwatuna.com –Alhamdulillah’, kalimat yang pantas untuk kita dengungkan sehari-hari. Sebagai wujud rasa Syukur atas kenikmatan yang tiada batas yang dikaruniakan oleh Allah SWT. kepada seluruh hambanya. Sungguh luar biasa, Allah SWT Maha adil dan sangat luas pengawasannya. Allah telah menentukan rezeki seseorang satu persatu di dunia ini, dari masyarakat biasa sampai para masyarakat yang luar biasa karena diberikan kesempatan untuk memimpin dan menentukan nasib masyarakat yang lainnya. Semua itu Allah lakukan untuk menguji hamba-Nya, “sudahkah kamu bersyukur, nikmat manakah yang engkau dustakan ?”. Orang yang pandai bersyukur dan merasa cukup atas nikmat yang diberikan, akan senantiasa ditambah kenikmatannya. Namun yang kufur akan diberikan sebuah peringatan dengan azab yang pedih. Subhanallah, Alhamdulillah..

Tentang Worldview

Worldview atau sudut pandang adalah cara bagaimana seseorang memandang suatu hal. Dengan padangan inilah tingkah laku seseorang dapat berbeda-beda. Worldview sangat dipengaruhi oleh kepribadian dan latar belakang seseorang, dan kepribadian seorang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Orang yang berbeda latar belakang akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu hal. Sering kali keadaan seperti ini sulit diubah dan menimbulkan perslisihan karena perbedaan itu berasal dari perbedaan latar belakangnya. Perlu salah satu pihak yang mengalah agar permasalahan itu bisa selesai dan damai.

Sebagai seorang muslim tentu kita mengetahui bahwa Islam merupakan agama yang syumul atau menyeluruh. Islam melingkupi segala aspek kehidupan manusia. Islam juga yang menjadi solusi bagi setiap permasalahan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan Islam sebagai latar belakang yang nantinya menjadi landasan bagi cara pandang atau worldview kita.

Dengan kita menjadikan Islam sebagai sudut pandang, maka segala permasalahan akan timbul solusinya, dan solusi itu solusi yang paling ideal dan paling adil karena berasal dari syariat agama.

Tuntutan kebaikan

Dakwah menjadi satu-satunya cara untuk menyebarkan kebaikan. Segala kebaikan yang disebarluaskan ialah dakwah. Karena dakwah itu baik, dan bersumber dari yang baik (Alquran dan Sunnah). Sebagai umat muslim, kebaikan itu tidak hanya dipendam di dalam diri, namun juga disebarluaskan. Karena dakwah merupakan kewajiban bagi seorang muslim, dan menjadi nilai lebih di hadapan Allah karena dakwah adalah pekerjaannya para Nabi dan Rasul, yang dijamin akan kebaikan dalam dirinya. Dakwah menjadi lebih mulia, karena dalam perjalanannya dipenuhi banyak rintangan yang menghadang.

Namun terkadang, sering Dakwah dan kebaikan itu tidak tersebar bukan hanya karena ada yang tidak suka, tetapi dari dalam diri seseorang muslim itu yang memandang sebelah mata tentang dakwah dan sering berputus asa serta pasrah akan objek dakwahnya. Seringkali kalimat “yah, semua tergantung kepada pribadinya masing-masing” muncul sebagai ungkapan bahwa dia sudah tidak ada usaha untuk berdakwah lagi. Sudah pasrah dan merasa sudah cukup amal dakwahnya. Hal ini yang menjadi permasalahan kaum muslimin. Jika semua hanya “kembali ke pribadinya masing-masing”, kenapa kita diperintahkan untuk terus berdakwah? Bukankah dalam Surah Ali Imran ayat 104 kita diperintahkan untuk terus berdakwah menyebarkan kebajikan?

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”

Inilah yang dikhawatirkan, bahwa cara pandang kita belum benar. Masih ada subjektivitas serta rasa pasrah yang berlebihan. Cara pandang kita sebagai seorang muslim sejati seharusnya bisa lebih terbuka. Karena dengan Islamlah manusia menjadi lebih mulia. Dengan islamlah segala permasalahan dapat diselesaikan.

Semoga kita senantiasa diberikan kemampuan untuk berpikir lebih jernih dan menjadikan nilai-nilai Islam sebagi core Idea dalam merumuskan worldview kita. Yang nantinya berdampak pada aktivitas dan peran kita dalam menyebarkan kebaikan di masyarakat. Islam itu baik dan menyeluruh. Sudah sepantasnya kita terus berupaya mengalirkan kebaikan itu.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penuntut Ilmu di Fakultas Biologi UGM. Peserta PPSDMS Regional 3 Yogyakarta Putra Angkatan 7.

Lihat Juga

Muhasabah, Kebaikan untuk Negeri

Figure
Organization