Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Capres Incumbent Nigeria Akui Kekalahan di Pilpres

Capres Incumbent Nigeria Akui Kekalahan di Pilpres

Incumbent Jonathann dan Presiden Terpilih Muhammadu Buhari (islammemo.cc)
Incumbent Jonathann dan Presiden Terpilih Muhammadu Buhari (islammemo.cc)

dakwatuna.com – Nigeria. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan kekalahannya dalam pemilihan presiden dari saingannya, pemimpin oposisi Muhammadu Buhari. Jonathan menyampaikan ucapan terima kasih telah diberi kesempatan memimpin negara itu, sebagaimana dikutip RoL (1/4/2015).

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga negara Nigeria atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin negeri ini, dan saya akan terus melakukan yang terbaik untuk negara ini sampai akhir masa tugas saya,” kata dia dalam satu pernyataan, Selasa (31/3/2015).

Jonathan mengaku telah menyampaikan ucapan selamat kepada presiden terpilih. Pengumuman pengakuan Jonathan atas kekalahan dalam pemilihan tersebut dikeluarkan enam jam setelah ia menelepon Buhari mengakui kekalahannya. Meskipun hasil akhir resmi belum diumumkan, sejauh ini Buhari unggul sebanyak 2,5 juta suara atas Jonathan.

Jonathan dan Buhari pekan lalu menandatangani pakta tanpa kekerasan, berusaha menghindari terulangnya pemilihan-pemilihan sebelumnya yang dikotori oleh bentrokan-bentrokan. Ketegangan-ketegangan etnis dan agama pun merebak saat itu.

“Saya menjanjikan kepada negeri ini pemilihan bebas dan adil. Saya pegang kata-kata saya,” ujar pria 57 tahun ini.

Ia mendesak agar perselisihan mengenai hasil-hasil pemilihan diselesaikan di pengadilan. Jangan sampai, kata dia, hanya karena ambisi seseorang terjadi pertumpahan darah warga Nigeria.

“Persatuan, stabilitas dan kemajuan negeri kita tercinta lebih penting daripada yang lainnya,” kata dia.

Saat ini, acara-acara diadakan untuk merayakan kemenangan Buhari di kantor-kantor partai All Progressives Congress (APC) di Abuja. Namun, Jonathan menyatakan partainya Peoples Democratic Party (PDP) hendaknya tidak berduka. Partai itu telah memerintah Nigeria selama 16 tahun sejak kekuasaan militer berakhir pada 1999. (RoL/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Saat Tampilkan Quick Count, Anadolu Hadapi 90 Juta Serangan Elektronik

Figure
Organization