Topic
Home / Berita / Nasional / #TrenSosial: Pemblokiran 19 Situs Media Islam Tuai Kritik Tajam

#TrenSosial: Pemblokiran 19 Situs Media Islam Tuai Kritik Tajam

Status salah seorang netizen yang mengecam pemblokiran sepihak itu (bbc.co.uk)
Status salah seorang netizen yang mengecam pemblokiran sepihak itu (bbc.co.uk)

dakwatuna.com – Pemblokiran 19 situs media Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi menuai kritik keras dari para pengguna media sosial melalui tagar #KembalikanMediaIslam, sebagaimana dilansir BBC Indonesia (31/3/2015).

Situs-situs tersebut diblokir sejumlah penyedia layanan internet (ISP) atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai upaya pencegahan paham radikal di Indonesia, dan pada Senin sore (30/3/2015), tagar #KembalikanMediaIslam mewarnai berbagai jejaring sosial.

Awalnya, tagar ini dimulai oleh Suci Susanti, seorang aktivis di Lapas Anak Tangerang, yang senang membaca dakwatuna.com, salah satu situs yang diblokir.

“#kembalikanmediaIslam #bringbackdakwatuna,” begitu kicaunya melalui akun @Bunda_Suci28.

Ketika diwawancarai BBC, Suci mengaku bingung mengapa situs itu diblokir karena menurutnya kontennya netral. “Yang saya lihat, situs itu isinya banyak pelajaran, kisah-kisah agama, fikih dan aqidah. Rata-rata sering menjadi rujukan teman-teman untuk isi ceramah.”

Dia mengatakan tidak semua situs yang ada dalam daftar blokir merupakan situs provokatif. “Pemberitaan soal ISIS di Dakwatuna justru isinya sama dengan media-media umum.”

Bayu Prioko, yang memakai akun @bayprio, juga menjadi salah satu pengguna awal tagar #KembalikanMediaIslam. Dia mengatakan keputusan pemerintah “kurang tepat” karena “sebagian besar situs itu kontra ISIS dan sebagian lagi netral.”

“Pemerintah punya hak untuk memblokir, tetapi harusnya dicek dulu isinya, dipanggil, dilakukan pemeriksaan, (karena) justru website itu (seperti Dakwatuna atau Hidayatullah) membantu pemerintah melawan radikalisme),” kata praktisi telekomunikasi dan pemerhati media yang aktif di jaringan TV Sehat.

“Pemerintah harus berhati-hati untuk hal yang bersifat SARA. Kalau situs-situs itu tidak terbukti radikal, pemerintah harus rehabilitasi nama medianya,” kata Bayu kepada BBC Indonesia.

Tagar #KembalikanMediaIslam kemudian banyak juga digunakan oleh pengguna Twitter dan hingga kini telah digunakan 78.000 kali dan menjadi topik populer Twitter di Indonesia bahkan dunia.

Sejumlah situs yang diblokir antara lain arrahmah.com, voa-islam.com, dakwatuna.com, muslimdaily.net, dan hidayatullah.com. Situs kiblat.net, gemaislam.com, eramuslim.com, dan daulahislam.com turut pula diblokir. (BBC/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Buah Impor

Cina Masih Jadi Sumber Impor Nonmigas Pemerintah

Figure
Organization