Topic
Home / Berita / Nasional / Gerakan Konservasi Air, Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Gunakan Air dengan Bijak

Gerakan Konservasi Air, Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Gunakan Air dengan Bijak

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Gerakan Konservasi Air dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia.  (Vina/kis/pkpu)
Gerakan Konservasi Air dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. (Vina/kis/pkpu)

dakwatuna.com – Bogor.  Air adalah kebutuhan vital bagi manusia. Setiap harinya seluruh manusia di bumi menggunakan air. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia maka semakin bertambah pula kebutuhan akan air.

Namun dari 70 persen air yang melingkupi bumi hanya 2,5 persen yang bisa dikonsumsi oleh makhluk hidup, akibatnya hanya sekitar 1 persen ketersediaan air yang bisa dikonsumi oleh manusia. Volume air ini tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan manusia akan air. Akibatnya, banyak daerah-daerah yang kekeringan dan kesulitan air bersih. Bahkan salah satu kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota hujan pun sebagian besar penduduknya masih kesulitan untuk mendapat akses air bersih. Untuk mengatasi masalah air ini perlu adanya pengendalian pemanfaatan sumber air bersih atau disebut juga sebagai upaya konservasi air.

Lembaga Kemanusiaa Nasional PKPU dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, 22 Maret 2015 ini, bergerak bersama masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah untuk melakukan gerakan konservasi air di 6 wilayah binaan PKPU, yaitu Desa Cibitung Kulon Bogor, Desa Pangkalan Tangerang, Sujung Banten, Tenjo Bogor, Gunung Kidul Yogyakarta, dan Padangrajo Bukittinggi. Gerakan konservasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan air dengan bijak dan menabung air untuk masa depan.

Gerakan ini dilakukan secara serentak dengan kegiatan berupa pembuatan 600 lubang biopori, tanam 120 pohon, dan edukasi ke 360 warga mengenai Prinsip 5R Konservasi Air, yang dicanangkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup.

Vina selaku Koordinator Program  Lingkungan HEN PKPU mengatakan, “dalam peringatan hari air sedunia ini, PKPU memberikan edukasi prinsip 5R terdiri dari, Reduce (melakukan penghematan air), Reuse (memanfaatkan secara langsung air limbah untuk kegiatan yang tidak membutuhkan air bersih), Recycle (mengolah air limbah agar bisa menjadi air bersih dan digunakan kembali), Recharge (memasukkan air hujan ke dalam tanah dengan cara membuat lubang biopori, sumur resapan, dan menanam pohon), Recovery (mengalirkan air terbuang kedalam situ atau danau), katanya.

Setelah diberikan edukasi, PKPU kemudian mengajarkan dan menggerakkan masyarakat untuk membuat lubang biopori dan menanam pohon untuk menjalankan prinsip Recharge. Tanam pohon dan pembuatan lubang biopori adalah cara sederhana dan mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat di rumahnya masing-masing, ungkapnya lagi.

Cara sederhana ini bisa menjadi solusi akan keterbatasan air jika semua manusia dibelahan bumi menerapkannya dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, upaya konservasi harus terus digalakkan oleh pemerintah, lembaga swasta, akademisi, dan masyarakat. Penanaman kesadaran akan pentingnya menghemat dan menabung air harus terus dihidupkan dan dibudayakan demi air untuk masa depan.  (Vina/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization