Topic
Home / Berita / Opini / Membangun Hubungan Tidak Dengan Kepentingan

Membangun Hubungan Tidak Dengan Kepentingan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Dari sejak lama saya mengkritisi hubungan antara sesama didasari atas adanya kepentingan, pas ada keperluan silaturahim tapi pas nggak ada kepentingan nggak silaturahim.

Hubungan yang dibangun dengan atas dasar kepentingan itu nantinya menumbuhkan penyakit jiwa, prasangka, hilangnya cinta dan kasih sayang.

Misalnya, partai dan politisi baru menemui rakyat saat jelang pemilu, selama sebelum pemilu kalian kemana, jangan heran penyakit sosial yang muncul adalah rakyat menjadi oportunis, mengambil keuntungan dari sebuah hubungan. Sehingga memeras kandidat caleg sampai habis dengan dasar pemikiran mereka juga menemui kita pas pemilu aja.

Hubungan sosial lainnya misal ketika pas butuh pinjaman uang baru silaturahim tetapi setelah itu menghilang.

Yang paling berbahaya adalah hubungan suami istri yang didasarkan kepada kepentingan. Penyakit yang muncul adalah hilangnya kepercayaan dan cinta.

Misal ketika sang istri berkata, “Papa….aku kangen sama papa….” Karena sudah menjadi kebiasaan selama ini, hubunganya dengan kepentingan, maka kemudian sang suami berkata dalam hati, “sudah tahu lah ma…pasti lagi butuh duit nich” , demikian juga ketika sang suami mengatakan ” mama…mama terlihat cantik malam ini” maka kemudian sang istri berkata dalam hati “taulah pa…papa lagi pengen bercinta kan” kemudian sang istri berkata kepada suaminya ” pa…hayu sekarang aja…tapi jangan lama-lama ya….”

Sang suami bingung “emang mau kemana ma…?” sang istri kemudian mengatakan “biasanya papa kalo lagi pengen bercinta baru memuji mama”

Inilah bahayanya hubungan yang dibangun atas dasar kepentingan, hilangnya cinta, terhapusnya kasih sayang, pupusnya kepercayaan.

Yuk…bangun hubungan Anda dengan dasar bahwa anda memang harus melakukannya, anda memang harus begitu untuk kualitas hidup anda yang lebih baik.

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Founder PT Coach Addie Group & Indonesian Muslim Foundation, Tinggal di Kota Bandung kelahiran Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics and Thinker and a Writer on culture, humanity, education, politics, peace, Islam, Palestinian, Israel, America, Interfaith, transnational, interstate, Management, Motivation and Cohesion at workplace. Committed to building a Cohesive Indonesia, Cohesive Industrial relation, Cohesion at workplace and offer Islamic solutions to the problems that inside. Lulus dari Fakultas Dakwah STAI Al-Haudl Ketapang, Kalbar, Melanjutkan S-2 Manajemen di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat.

Lihat Juga

Menjadi Calon Ibu Peradaban yang Bijak dalam Penggunaan Media Sosial

Figure
Organization