Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Kecerdasan Itu Dapat Berkembang

Kecerdasan Itu Dapat Berkembang

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Di antara anugrah Allah yang diberikan kepada manusia adalah dibekali dengan kecerdasan salah satunya yaitu daya ingat yang tajam. Keistimewaan yang dianugerahkan ini menjadi wujud kecintaan dan kasih sayang Allah kepada mahluknya, di sisi lain secara fisik manusia diberikan susunan tubuh yang sempurna ditambah lagi dengan pemberian akal, maka ia adalah mahluk jasadiyah dan ruhaniah, dengan akal yang dianugerahkan Allah kepada manusia sehingga melahirkan tingkatan kecerdasan yang berbeda-beda.

Banyak orang meyakini bahwa orang yang cerdas adalah orang yang memiliki kemampuan Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, namun pada kenyataanya tidak semua orang yang cerdas atau orang yang memiliki IQ yang tinggi mampun beradaptasi, bersosialisasi dan kemampuan spiritual, misalnya saja banyak orang yang pandai dalam mata pelajaran matematika, namun pada pelajaran lain seperti agama misalnya dia tidak pandai sehingga ketika disuruh menjadi imam shalat saja tidak bisa. Ini menunjukkan bahwa setiap orang yang memiliki tingkat IQ yang tinggi tidak semua hal dapat dilakukannya termasuk menentukan arah masa depannya sendiri.

Ketahuilah bahwa setiap orang itu unik antara yang satu dengan yang lain memiliki kemampuan yang berbeda-beda, termasuk dalam hal kecerdasan. Setiap orang punya kemampuan yang bisa dibanggakan namun di sisi lain manusia juga punya banyak kekurangan tapi yang pasti bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang bodoh yang ada hanya belum bisa. Manusia hidup dengan beragam pola pikir sehingga mucul berbagai tingkatan kecerdasan, sesungguhnya kecerdasan itu dapat berkembang sehingga bagi orang yang belum cerdas berpotensi untuk menjadi orang cerdas hanya saja mereka butuh pola pikir yang baru agar bisa menjadi orang yang cerdas.

Hal tersebut senada dengan ungkapan seorang psikolog Bernama Dr. Howard Gardner, beliau mengidentifikasikan berbagai macam kecerdasan yang dapat berkembang dalam diri kita. Pertama, kecerdasan linguistic; kemampuan ini muncul sejak manusia berada dalam kandungan ibunya, kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan yang terjadi bukan karena sebab diajarkan oleh seorang ibu, melainkan kecerdasan tersebut terjadi karena kemampuan anak dalam meniru apa yang didengarkannya. Jika seorang ibunya memiliki kemampuan berbicara, maka seorang ibu tidak mampu menghalangi anaknya untuk belajar berbicara. Karena kenyataannya jika seorang anak diajarkan suatu bahasa setiap saat maka kecerdasan linguistiknya akan menjadi aktif.

Kedua, kecerdasan kinestetik atau kecerdasan gerak; kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh, untuk mengekspresikan ide dan gagasannya serta keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu, kecerdasan ini meliputi kemampuan secara fisik seperti keseimbangan, keterampilan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima rangsang, sentuhan dan tekstur. Sehingga untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik ini harus sering diasah dan dilatih agar pertumbuhannya menjadi terbiasa. Stimulasi ini terjadi saat anak bermain, pada saat bermain itulah anak berusaha untuk melatih. Menurut (Catron dan Allen), stimulasi terjadi dalam beberapa titik yaitu:

  • Mata-tangan dan mata-kaki contohnya seperti menggambar, menulis, melempar dan menedang
  • Keterampilan lokomotor seperti berjalan, berlari, melompat, berbaris, jongkok dan sebagainya
  • Keterampilan non Lokomotor, seperti membungkuk, menjangkau, mengayun, memutar dll.

Intinya anak yang memiliki kecerdasan kinestetik terlihat dari koordinasi tubuh yang baik.

Ketiga, kecerdasan Matematik dan Musikal; kecerdasan ini merupakan kemampuan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik atau kemahiran menggunakan penalaran, atau logika dengan benar. Sementara kecerdasan musikal, meruapakan kemampuan individu dalam mengubah lagu dan musik, bernyanyi dan bermain alat musik dan dapat menghargai semua jenis musik serta memiliki kepekaan yang kuat akan keserasian dan kesadaran universal tetang berbagai pola kehidupan. Banyak orang meyakini bahwa kecerdasan ini merupakan pusat pengalaman manusia dan merupakan awal munculnya kecerdasan individu, kecerdasan ini memiliki keterkaitan erat dengan kecerdasan lainnya misalnya kita sering merasakan musik dengan tubuh kita melalui gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik.

Keempat, kecerdasan Intuisi; kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk menerima dan menyerap informasi yang tidak mampu diterima oleh indra manusia. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan tertinggi pada manusia yang merupakan bentuk kebaikan dan muncul dari pikiran kreatif, kemampuan ini berkembang kuat pada saat manusia berumur 4-7 tahun. Semua kecerdasan yang lebih tinggi termasuk kecerdasan intuisi ada dalam otak manusia sejak lahir, selama tujuh tahun pertama kehidupan kecerdasan ini bisa terus muncul jika dirawat dengan baik, ada beberapa hal yang harus di lakukan agar kecerdasan ini dapat terawat dengan baik yaitu:

  • Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energi dapat mengalir ke tingkat yang lebih tinggi
  • Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional
  • Harus ada model untuk memberi ransangan yang wajar.

Ketiga hal tersebut akan dapat mengembangkan kecerdasan pada diri manusia.

Otak sebagai pusat kecerdasan pada manusia, karena di otaklah ditentukan perintah bagi seluruh tubuh, otak tersusun atas protoplasma yang paling kompleks yang terus berkembang. Otak pada manusia dibagi dalam 3 bagian, yang pertama kita kenal dengan otak reptil, bagian otak ini penyusun terendah dari kecerdasan manusia, yang memiliki fungsi berkaitan dengan insting, otak ini reflex jika kita menghadapi suatu keadaan tertentu maka otak ini sepontan memunculkan perintah. Kedua, sistem otak limbic, letaknya di sekeliling otak reptil. Otak ini biasa disebut dengan otak mamalia, sistem ini bersifat mengatur sifat emosi dan kognitif seperti menyimpan perasaan, pengalaman menyenangkan dan kemampuan belajar kita, apa yang biasa kita rasakan seperti haus lapar, pola tidur, tekanan darah dll, dapat dikendalikan otak mamalia. Ketiga, otak berpikir atau neokorteks, di tempat inilah semua kecerdasan yang lebih tinggi, otak inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui mata, telinga dan sensasi tubuh dan otak ini pula yang mengatr cara berpikir intelektual, pembuatan keputusa, penalaran, bahasa, tingkah laku sadar dan menciptakan ide-ide non verbal.

 

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Relawan Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia-Dompet Dhuafa (SGI-DD).

Lihat Juga

Ruang Lingkup Audit Syariah di Negara Berkembang

Figure
Organization