Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / #ChapelHillShooting Ramai Setelah Media Barat Mendiamkan Pembantaian 3 Muslim di Amerika

#ChapelHillShooting Ramai Setelah Media Barat Mendiamkan Pembantaian 3 Muslim di Amerika

Karikatur mengecam media Barat. (entertainmentwise.com)
Karikatur mengecam media Barat. (entertainmentwise.com)

dakwatuna.com – Washington. Netizen seakan gemas dengan sikap ganda media Amerika dalam menyikapi kasus kriminal. Mereka membuat hashtag #ChapelHillShooting sebagai bentuk protes terhadap kejahatan keji yang mengorbankan 3 orang Muslim di Amerika.

Deah Shady Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha, dan Razan Mohammad Abu-Salha, ditembak mati di rumah mereka di Chapel Hill, Rabu (11/2/2015) pagi kemarin. Craig Hicks, yang menjadi tertuduh sebagai pelakunya, ditangkap beberapa jam kemudian.

Anehnya, tidak ada media Barat yang mengangkatnya. Hanya media Inggris, The Independent, yang memberitakan. Adapun media Amerika, seperti New York Times, Washington Post, dan Time, lebih memilih untuk memberitakan tentang John Jon Stewart, yang menghentikan acaranya, The Daily Show. Adapun CNN, baru mengangkatnya 12 jam setelah kejadian.

Hashtag #ChapelHillShooting penuh dengan kecaman dari seluruh dunia terhadap media Barat yang terlihat sangat cuek dengan peristiwa sadis ini. Sangat berbeda misalnya dengan peliputan mereka dalam kejadian yang mirip beberapa waktu lalu, Charlie Hebdo, di Prancis.

Foto ketiga korban tersebar luas, disertai beberapa karikatur yang berisi kritikan. Apalagi Deah dan Yusor adalah pengantin baru. Mereka menikah 6 pekan yang lalu. Mereka berdua adalah aktivis yang bisa mengumpulkan makanan untuk dibagi-bagikan kepada gelandangan. Selain itu, mereka juga giat dalam memobilisasi bantuan untuk korban krisis di Suriah.

Rekan-rekan korban juga langsung melanjutkan aktivitas ini untuk menjamin tidak terputusnya bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan. Di antara mereka ada yang menulis di blog Barakat , “Ini bukanlah kematian bagi aktivitas sosial kalian, tentunya.”

Ada beberapa page yang dibuat untuk menghormati mereka. Di antara komentar yang ditulis, “Deah Shady Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha, dan Razan Mohammad Abu-Salha, telah kembali kepada Tuhan mereka. Mereka adalah teladan saat hidup dan mati mereka.” (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Rawan Imigran, Trump Kirim Ribuan Tentara ke Perbatasan

Figure
Organization