dakwatuna.com
Kau tahu mengapa aku menyukaimu?
Karena kau selalu mendengar ceritaku yang entah kapan akan berakhir
Tak pernah lelah mendengar keluh kesahku
Kau tahu mengapa aku menyukaimu?
Karena kau mampu menyejukkan hatiku yang gelisah
Kau bagaikan oase di tengah gurun yang gersang
Sejenak kau memberi jeda pada hidup yang melelahkan
Ini bukan tentang lelaki
Pun harta duniawi
Ini tentang hujan
Yang rinainya membasahi jiwa
Yang derasnya menghanyutkan luka nestapa
Yang di dalamnya aku menggoreskan sajak tentang masa depan
Hujan
Jangan sekali-kali kau menghujatnya
Sebagai bagian yang tak bersahabat dari alam
Sebagai penyebab dari petaka dan kesialan
Sekali-kali tidak!
Justru ia adalah rahmat yang tercurah dari langit-Nya
Yang membawa air sebagai sumber kehidupan
Saudaraku, mari tengadahkan tangan
Berdoa untuk kehadiran pelangi nan rupawan
Semoga setelah hujan
Akan datang hari esok yang cerah
Rahmat menaungi negeri kita
Bukankah saat hujan, doamu akan diijabah oleh-Nya?
Maka pintalah pada-Nya
—
Depok, 1 Februari 2015
Saat deras menyisakan gerimis
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: