dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Palestina. Kepala lembaga Al-Quds Internasional di Gaza, Ahmad Abu Halbiah mengingatkan ancaman seruan pengibaran bendera Israel di atas masjid suci Al-Aqsha. Hal tersebut menurutnya akan menjadi awal simbol hagemoni Zionis Israel terhadap masjid kiblat pertama umat Islam tersebut.
Abu Halibah kemudian menegaskan, penjajah Israel berupaya untuk membagi jatah penggunaan masjid suci Al-Aqsha berdasarkan tempat dan waktu. Mereka menginginkan ada waktu dan tempat khusus bagi Yahudi untuk melakuakn ritual ibadah mereka di dalam areal masjid suci Al-Aqsha.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Selasa kemarin (30/12/2014), seorang caleg dari partai kelompok Yahudi Radikal, “Rumah Yahudi”, Ronin Syofal menyerukan warga Yahudi untuk mengibarkan bendera Israel di atas masjid suci Al-Aqsha, ajakan ini bertujuan untuk menegaskan kepada dunia akan kuatnya kekuasaan Israel terhadap masjid Al-Aqsha. Dengan pengibaran bendera bintang david itu menurut Ronin, seakan memberi sinyal lampu hijau dibolehkannya kaum Yahudi untuk mengadakan ritual Talmud mereka di dalam masjid tersebut.
Abu Halibah kemudian menambahkan, pengibaran bendera, pembagian waktu dan tempat bagi peribadatan Muslim dan Yahudi di atas masjid Al-Aqsha merupakan bagian dari upaya menguasai masjid suci Al-Aqsha. Ia kemudian menegaskan, target utama mereka adalah meruntuhkan masjid suci Al-Aqsha yang sudah diawali dengan pembuatan terowongan dan galian di bawah pondasi masjid suci Al-Aqsha, kemudian akan tibanya masjid itu roboh dan mereka mendirikan Kuil Khayalan mereka.
Saat ini mereka telah berencana membuat gempa buatan dengan kekuatan 5,5 skala ricter yang dapat memberikan goncangan kuat bangunan masjid suci Al-Aqsha. “Itulah target mereka untuk merobohkan Al-Aqsha.” jelas abu Halibah. (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
