dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Gaza. Sebuah laporan yang dirilis oleh situs Aljazeera menyebutkan, gerakan perlawanan Islam Hamas memungkinkan untuk kembali menempuh jalur perlawanan bersenjata paska keluarnya faksi tersebut dari struktur pemerintahan sejak pertengahan 2014 lalu. Hamas kini bebas dari beban mengurusi negara dan tidak lagi tanggungjawab secara administratif negara.
Laporan ini menjelaskan, bahwa gerakan Hamas saat ini tengah mencari mekanisme kerja yang tepat dalam rangka mempersenjatai kembali dirinya dan berupaya menghindari kerugian materi seperti yang dialami dalam beberapa pertempuran melawan penjajah Israel.
Kondisi Gaza saat ini menunjukkan, Hamas tengah giat melakukan konsolidasi militer, walaupun dalam kondisi yang masih serba terbatas.
Tahapan pertama yang dilakukan Hamas saat ini adalah memenuhi pasokan senjata di gudang-gudang mereka, lalu melakukan latihan-latihan di medan terbuka dengan para pasukannya. Disamping itu mereka juga sering menguji daya serang roket-roket buatan mereka, sehingga dapat dipastikan fokus mengarah ke titik kota-kota strategis di Israel. Dilaporkan Hamas kini juga tengah berusaha membuat roket anti tank dan pesawat, sehingga pasukan Israel tidak akan mudah lagi melakukan infiltrasi ke Jalur Gaza.
Sedangkan tahapan kedua, sebagaimana yang dituliskan laporan ini adalah, upaya Hamas memindahkan arena pertempuran dari Jalur Gaza ke Tepi Barat. Model pertempuran di Gaza diperkirakan akan dibawa ke Tepi Barat dengan tujuan mempercepat berakhirnya penjajahan Israel atas tanah Palestina, cara ini dinilai efektif untuk menghentikan serangan penjajah terhadap warga Palestina, sehinga kemerdekaan Palestina dalam waktu dekat dapat tercapai.
Keinginan Hamas ini jelas akan mendapat penentangan dari Otoritas Palestina (OP), pemerintahan Palestina yang berkuasa di Tepi Barat. Keamanan OP sendiri selama ini kerap bekerjasama dengan aparat Israel dalam upaya mengkebiri kekuatan Hamas di sana. Hal yang sama juga merekea lakukan terhadap faksi perlawanan lainnya di Tepi Barat. Tentu ini akan menjadi batu ganjalan terbesar bagi Hamas untuk melakukan perlawanan dari Tepi Barat. (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
