Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Kemacetan Sebagai Wajah Lalu Lintas Indonesia

Kemacetan Sebagai Wajah Lalu Lintas Indonesia

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Kemacetan di salah satu ruas Ibu Kota (inet) - Foto: terasjakarta.com
Kemacetan di salah satu ruas Ibu Kota (inet) – Foto: terasjakarta.com

dakwatuna.com – Macet, sebuah fenomena yang tak lagi asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Adanya kemacetan sebenarnya adalah sebuah permasalahan dalam lalu lintas, tetapi bagi masyarakat Indonesia –terutama Jakarta- kemacetan sudah menjadi kebiasaan yang tak bisa dihindari. Pernahkah terpikir, apa penyebab utama kemacetan sehingga melekat dan menjadi wajah bagi lalu lintas di Indonesia? Adakah jalan keluar untuk mengatasi kemacetan?

Kemajuan teknologi telah banyak membantu kita –para kaum konsumen- untuk menggunakannya sesuai kebutuhan. Di bidang transportasi, kemajuan teknologi dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Terlihat dari banyaknya kendaraan yang digunakan, baik kendaraan umum ataupun pribadi. Selain itu, para penggunanya berasal dari berbagai kalangan, tak kenal tua, muda, kaya, miskin, semua bisa menggunakan layanan transportasi.

Ternyata kemudahan bertransportasi tak selamanya mendatangkan keuntungan. Hal itu dilihat dari semakin banyaknya model transportasi yang digunakan, baik transportasi umum maupun pribadi, ternyata mengakibatkan semakin menumpuknya jumlah kendaraan yang ada di jalan. Inilah proses dasar terjadinya sebuah kemacetan. Namun, kemajuan teknologi transportasi tidak bisa dijadikan alasan sebagai awal mula terjadinya kemacetan.

Mengapa tidak bisa? Karena pada dasarnya kemajuan transportasi hanya diperuntukan agar penggunanya bisa mendapatkan kenyamanan dan kemudahan sesuai harapan. Jadi jelas, kemacetan bukan disebabkan oleh kemajuan teknologi transportasi, melainkan faktor lain yang sesungguhnya datang dari para pengguna transportasi tersebut.

Faktor-faktor yang dimaksud seperti banyaknya parkir liar yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Parkir liar ini menimbulkan kemacetan karena kendaraan di parkir di pinggiran jalan sehingga mengurangi lebar jarak jalan yang tersedia.

Penggunaan kendaraan pribadi yang lebih banyak dibanding penggunaan kedaraan umum juga menjadi salah satu faktor terjadinya kemacetan. Mengapa hal ini bisa tejadi? Ya, karena menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih cepat dan murah, juga lebih mudah menjangkau daerah tujuan. Jelas, hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan jumlah kendaraan di jalan.

Faktor lain penyebab kemacetan lainnya karena ketidakseimbangan antara banyaknya jumlah kendaraan dengan jumlah maupun lebar jalan yang ada.

Berdasarkan faktor penyebab yang ada, tentu kita bertanya, apakah ada cara mengatasi kemacetan? Tentu saja ada. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan sarana transportasi yang layak, pelarangan pedagang kaki lima berjualan di pinggiran jalan, pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi, perbanyak armada kendaraan massal yang memadai.

Dengan menerapkan hal-hal tadi, bukan berarti menghilangkan kemacetan, setidaknya mengurangi kemacetan. Karena kita sebagai warga Indonesia tidak ingin selamanya kemacetan menjadi wajah lalu lintas di negara ini.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, jurusan Teknik Grafika Penerbitan, Program Study Penerbitan (Jurnalistik).

Lihat Juga

Tegas! Di Hadapan Anggota DK PBB, Menlu RI Desak Blokade Gaza Segera Dihentikan

Figure
Organization