Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Aku Gurumu, Nak!

Aku Gurumu, Nak!

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (ydsf.org)

dakwatuna.com – “Kau gagah di antara surya dan senja
Kau tak pernah meliuk meski terpanah kata salam
Kau tegar berhadapan dengan keluh yang paling mencekam sekalipun
Kau… apapun yang terbaik adalah kau
Dan kau guru yang selalu paham denganku”

Robbi… kuhimpun doa terbata sebab menyesal
Bantu aku menghadirkan wajah-wajah mulia itu
Bawa pikiranku mengenang tumpukan sabarnya
Kemudian membelok atas segunung tingkah dan acuhku

(salam penuh kerinduan untuk seluruh guru-guruku)

Sejak kujalani kehidupan tanpa beban SKS, Aku mulai memaksakan diri agar ikhlas disapa sebagai seorang guru. Gelar duniawi seorang Sarjana Pendidikan Fisika yang sudah lebih dari setahun kulakoni membuat aku yakin bahwa bermuhasabah itu juga seperti ini. Yah… seperti sekarang, ketika di kelas menemukan sejuta tingkah, menghadapi seribu tanya, melakoni seratus sifat, mendetailkan sepuluh kebingungan namun tetap pada satu kekuatan, ya… aku gurumu nak.

Aku gurumu, nak…

Yang dulunya juga tahu gerakan-gerakan sepertimu, yang dulunya paham tipuan-tipuan sepertimu, paham kode-kodean sepertimu, paham alasan-alasan sepertimu, ah… banyak…

Semestinya kau tak harus tahu keluarbiasaan tingkahku dulu, cukup berkaca pada sikap baikku, itupun jika ada. Kalau tak kau temukan cukup pahami… aku gurumu nak…

Aku gurumu, nak…

Guru muda yang memaksakan diri agar tampil sedewasa mungkin di depanmu, tampil serapi mungkin di hadapanmu, tampil sewibawa mungkin di matamu. Tak perlu kau tahu seperti apa kekanak-kanakanku, seperti apa lakon kebingunganku, seperti apa kesedihanku. Jikapun pada akhirnya kau tahu aku, cukup pahami… aku gurumu nak.

Aku gurumu, nak…

Guru yang tak sempurna, guru yang penuh cela kesalahan, guru yang hidup di penghujung zaman, guru yang merasakan gejolak dunia, guru yang dirasa diam dalam tekanan keadaan, guru yang pergi pagi pulang pada jadwalnya, guru berbayar, guru material, guru anak bangsa. Namun aku gurunya manusia… pahamilah nak… aku gurumu

Aku gurumu, nak…

Semoga aku mampu menjadi sebenar-benar guru, terima kasih atas segala anggukanmu, perkataan turutmu, prestasi hebatmu, dan segalanya.

Sampaikan pada siapapun.. ya.. aku gurumu, nak.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

� Baru saja mengakhiri status mahasiswa di Universitas Riau, dan pernah mengaktifkan diri di BEM FKIP UR. menyibukkan diri bersama urusan indah itu adalah nikmat tak terkira. Dan investasi indah juga buat orang-orang tersayang. siapa lagi... siapa lagi...siapa lagi?

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization