Topic
Home / Narasi Islam / Politik / Akibat Ambisi Kekuasaan

Akibat Ambisi Kekuasaan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Di zaman sekarang ini banyak orang yang berambisi untuk mengejar kekuasaan dan jabatan demi kepuasan nafsu semata. Hal ini dikarenakan sifat manusia yang tak pernah merasa puas. Bahkan segala cara mereka tempuh agar dapat meraih kekuasaan tersebut baik dengan cara biasa maupun tak biasa.

Seseorang yang terlalu berambisi terhadap kekuasaan dan jabatan pada umunya memiliki kepercayaan diri yang sangat berlebihan, maka tak jarang mereka melakukan hal yang dilanggar dalam agama sekali pun, demi tercapainya kekuasaan yang diinginkan.

Padahal tanpa mereka sadari bahwa hal ini akan menjauhkan mereka dari rahmat Allah SWT. seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam haditsnya “Dari Abu Hurairah r.a ia berkata: “Bersabda Rasulullah saw.: “Sesungguhnya kamu bersungguh-sungguh terhadap kekuasaan, padahal kekuasaan itu akan membawa sesalan kelak di hari Kiamat, sebaik-baiknya kekuasaan (kedudukan) itu adalah pemberi susu dan sejelek-jelek kekuasaan itu ialah pemutus rahmat (diberhentikan)”.

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa jika seseorang dapat menjalankan kekuasaan itu dengan hati nurani tanpa menuruti hawa nafsu semata, insya Allah akan membawa kebaikan bagi umat manusia, namun sebaliknya jika kekuasaan itu disalahgunakan maka akan berakibat malapetaka bagi dirinya dan merugikan bagi banyak orang.

Ketahuilah orang yang berambisi terhadap kekuasaan dapat menimbulkan kerusakan besar sebelum ia mendapatkan kekuasaan itu, yaitu dalam usahanya mencari kekuasaan itu. Dalam Shahih Al-Bukhari juga, dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari z, bahwa ada dua orang mengatakan kepada Nabi n: “Wahai Rasulullah, jadikan kami sebagai pemimpin.” Maka beliau menjawab:

“Sesungguhnya kami tidak akan memberikan kepemimpinan kami ini kepada seseorang yang memintanya atau berambisi terhadapnya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Tak dapat dipungkiri saat ini banyak sekali para pemimpin kita yang dengan ambisinya ingin meraih kekuasaan demi polularitas dan ingin dikenal oleh banyak orang. Tak sedikit pula yang melakukan dengan cara haram tentunya demi meraih kekuasaan itu. Walaupun demikian masih ada juga para pemimpin kita yang jujur dan melaksanakan tugasnya dengan hati nuraninya.

Kekuasaan atau jabatan merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan dengan baik. Jika kita dipercaya untuk mengemban sebuah amanah maka lakukanlah dengan baik, meminta pertolonganlah kepada Allah dalam menjalankannya. Karena kekuasaan sejati hanyalah milik–Nya.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Fiqih Bernegara

Figure
Organization