dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Laga persahabatan antara Timnas Indonesia dengan Timnas Suriah yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (15/11/14) diwarnai dengan aksi penolakan pasukan Muhannad Al Fakeer untuk masuk kedalam lapangan.
Penolakan ini disebabkan oleh sebuah spanduk yang terbentang disalah satu tribune penonton.
Rupanya spanduk bertuliskan “Dari Indonesia Selamatkan Anak-anak Suriah #savethechildrenforsyria,” ini yang menjadi penyebabnya.
Usai pertandingan, Al Fakeer menjelaskan sikap mereka. Menurutnya, pihaknya datang ke Indonesia untuk tujuan olahraga. Karena itu, mereka menolak bila ada pesan lain yang muncul dalam uji coba itu.
“Semua orang memang menginginkan perdamaian. Namun, kami di sini untuk olahraga. Tidak baik menekan pemain dengan pesan seperti itu,” kata Al Fakeer.
Al Fakeer juga menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak dibenarkan oleh FIFA. “Banyak orang yang tidak mengerti permasalahan negara kami.”
“Anda yang ada di sini sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai situasi di negara kami,” bebernya.
Perang saudara yang berkecamuk di Suriah memang tak hanya menghancurkan sendi-sendi kehidupan di sana. Perselisihan juga telah membuat kemunduran bagi persepakbolaan di sana. Bahkan, kisruh yang terjadi di sana sempat merembet hingga ke skuad timnas.
Menurut laporan Guardian, staf, pemain, dan pelatih di timnas Suriah sempat terbagi dalam tiga kelompok. Ada yang pro pemerintah, anti pemerintah, dan kelompok netral. Ada pemain yang bahkan menolak untuk memperkuat timnas Suriah sebagai bentuk protes terhadap pemerintahnya.
Timnas Suriah akhirnya bersedia melanjutkan pertandingan. Dalam duel ini, tim tamu berhasil mengalahkan timnas Indonesia dengan skor 2-0. (viva/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Saiful Bahri
