Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Pemilu Legislatif Tunisia dan Ancaman Serangan Terorisme

Pemilu Legislatif Tunisia dan Ancaman Serangan Terorisme

Mendagri Tunisia, Lutfi Jado (alhurra.com)
Mendagri Tunisia, Lutfi Jado (alhurra.com)

dakwatuna.com – Tunisia. Pada 30 Agustus 2014 lalu, Menteri Dalam Negeri Tunisia (membawahi kepolisian), Lutfi Bin Jado, dalam sebuah keterangan pers menyatakan adanya sejumlah ancaman serangan terorisme yang menargetkan keberlangsungan penyelenggaraan pemilu di Tunisia dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan radio Syams FM pada Senin lalu (21/10/2014) sebagaimana dikutip Aljazeera (24/10/2014), Jado menyatakan bahwa kepolisian Tunisia telah berhasil menggagalkan rencana aksi kelompok teroris untuk meledakkan sejumlah mobil, melakukan pembunuhan, serta penyerangan terhadap sejumlah kantor perwakilan diplomatik asing.

Disebutkan bahwa dalam rangka mengamankan jalannya pemungutan suara Pileg pada Minggu ini, 26 Oktober 2014, kepolisian akan mengerahkan 50 ribu personilnya di seluruh Tunisia.

Pemilu Legislatif yang akan diselenggarakan tersebut akan menghasilkan Parlemen Tunisia yang pertama sejak Revolusi 14 Januari 2011 yang menggulingkan Presiden Zainal Abidin Bin Ali, yang sejak itu melarikan diri ke Arab Saudi.

Setelah Pemilu Legislatif, Tunisia mengagendakan penyelenggaraan Pemilu Presiden pada 23 November 2014 yang akan mengakhiri masa-masa transisi selama empat tahun sejak revolusi pada awal Januari 2011.

Tercatat sejak revolusi pada tahun 2011, puluhan personil kepolisian dan tentara dilaporkan tewas akibat diserang oleh kelompok radikal yang menamakan dirinya Jamaah Anshar Asy-Syariah, yang juga disebut melakukan serangan teroris di Amerika Serikat. (aljazeera/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization