dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Gaza. Anggota Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq pada hari Senin (20/10/2014) sore kemarin menegaskan, bahwa perundingan tidak langsung dengan Israel yang dimediasikan oleh pihak Mesir akan berlangsung di ibukota Kairo pada tanggal 27 bulan Oktober ini.
Abu Marzuq mengatakan, bahwa pertemuan tersebut akan mengikutsertakan berbagai faksi perlawanan, dan kelompok nasional lainnya, yang sebelumnya telah menggelar pertemuan internal sebelum hari Idul Adha kemarin.
Petinggi di jajaran Hamas ini kemudian menjelaskan, bahwa perundingan nanti akan membahas beberapa hal. Yang paling utama menurutnya adalah terkait dengan tuntutan atas nama kemanusiaan dan keadilan, seperti mewujudkan keberadaan pelabuhan internasional di Jalur Gaza, dan mengaktifkan kembali bandara internasional di Jalur Gaza yang berada di kota Rafah. Kemudian perluasan teritorial laut bagi Gaza, termasuk didalamnya menyelesaikan kasus kejahataan yang dilakukan penjajah Israel setiap hari kepada para nelayan Palestina. “Kami juga akan menuntut hak sebagai warga Palestina untuk dapat menyeberang dari Jalur Gaza menuju Tepi Barat, dan mengizinkan kepada warga Palestina untuk dapat sholat di masjid Al-Aqsha,” jelas Abu Marzuq.
Ia kemudian mengatakan bahwa ada sinyal positif dari pihak Israel, yang dalam sepekan mengeluarkan izin untuk 200 orang warga Jalur Gaza yang ingin melakukan sholat di masjid Al-Aqsha. Pembahasan detailnya tentu akan menjadi tanggungjawab dari pemerintahan bersatu Palestina.
Terkait masa gencatan senjata yang masih berlangsung, Abu Marzuq mengaku pihak perlawanan Palestina akan tetap berkomitmen selama pihak Israel masih berkomitmen pula dengan kesepakatan gencatan senjata tersebut. (msy/fps/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
