Topic
Home / Berita / Profil / Ridho, Dalang Cilik yang Pandai Berdagang

Ridho, Dalang Cilik yang Pandai Berdagang

Ki Ridho Tamoko Putra, dalang handal yang pandai berdagang.  (sari/rz)
Ki Ridho Tamoko Putra, dalang handal yang pandai berdagang. (sari/rz)

dakwatuna.com – Surabaya. Melihat wayang dapat mengingatkan kita pada sang maestro wayang Indonesia, Ki Enthus dan Ki Mantheb. Begitu pun di SD Juara Surabaya yang belakangan ditemukan maestro wayang junior, Ki Ridho Tamoko Putra. Di kalangan anak seusianya, Ridho sangat dikenal dengan kepiawaiannya mendalangi wayang.

Ridho memiliki kesulitan dalam berbahasa Indonesia dengan lancar. Oleh sebab itu, Ridho lebih senang menggunakan bahasa daerahnya, yakni Jawa dalam berkomunikasi. Namun, wali kelasnya tak bosan mengingatkan Ridho untuk terus belajar menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dan baik. Ridho memiliki talenta menirukan suara berbagai  tokoh perwayangan.

“Ridho sangat lancar berdialog dengan menirukan karakter wayang seperti Srikandi, Gareng dan Petruk. Bakat ini terangkat saat Ridho mengisi pertunjukkan di SD Juara Surabaya,” tutur Kepala Sekolah SD Juara Surabaya, Suradin, Senin (20/10/14).

Putra seorang kuli bangunan ini tidak belajar khusus untuk menjadi dalang. Awalnya dia hanya melihat pertunjukan wayang kulit di sebuah RW. Sesampainya di rumah, dia lantas membuat wayang. Saat wayang yang dibuatnya berhasil, dia lalu menjual wayang tersebut tanpa diketahui orangtuanya.

“Ridho tidak pernah malu berjualan. Dia bahkan sering memberikan ibunya yang seorang ibu rumah tangga ide jualan,” terang Suradin.

Kardus bekas yang dibelinya seharga Rp500 untuk bahan dasar wayang pun berlipat ganda menjadi Rp1.500 per wayang. “Saya sempat kebanjiran pesanan dari teman-teman. Ini terjadi setelah saya beraksi di depan kelas dalam pelajaran story telling,” ujar Ridho. (sari/rz/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Bendungan Ma’rib dan Kaum Anshar

Figure
Organization