Topic
Home / Berita / Perjalanan / Catatan dari Afrika, Jejak Awal Sebuah Perjalanan (Bagian ke-3)

Catatan dari Afrika, Jejak Awal Sebuah Perjalanan (Bagian ke-3)

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Tim Qurban Afrika 2014 dan Tim Kemanusiaan Afrika 2014 dari PKPU. (Nana Sudiana)
Tim Qurban Afrika 2014 dan Tim Kemanusiaan Afrika 2014 dari PKPU. (Nana Sudiana)

Memandang Kenya dalam Perspektif PKPU sebagai Lembaga Kemanusiaan Dunia

dakwatuna.com – Kenya atau Republik Kenya atau Jumhuriye Kenya adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Afrika Timur  yang berbatasan langsung dengan Ethopia di sebelah utara, Somalia di sebelah timur dan timur laut, Tanzania di selatan, Uganda di barat, Sudan di barat laut serta dibatasi Samudera Hindia di bagian tenggara. Data tahun 2010, Negara ini memiliki populasi penduduk keseluruhan sebanyak 34.341.000 jiwa. Dalam perkembangannya, Kenya kini menjadi negara yang terkenal dengan game reserved (wisata petualangan dalam habitat satwa liar yang dilindungi) sehingga memikat kedatangan turis asing sepanjang tahun.

Ibukota Kenya adalah Nairobi yang juga sekaligus merupakan kota terbesarnya. Kota Nairobi terletak pada ketinggian 1.670 m di atas permukaan laut. Karena letaknya tersebut, suhu kota ini sejuk sepanjang tahun yang berkisar 20 derajat celcius. Kemarau dan suhu panas terjadi antara Desember sampai Maret. Suhu dapat mencapai 28 derajat celcius dengan kelembaban tipis. Pada bulan Juli sampai September suhu udara terkadang turun sampai 9 derajat C. Saat ini, Nairobi berkembang menjadi kota terbesar di Afrika Timur dengan luas mencapai 684 km2. Jumlah penduduk kota ini tercatat sekitar 4 sampai 5 juta orang. Nairobi juga berkembang sebagai kota penghubung untuk negara sekitar yang landlocked (Uganda, Burundi, Rwanda, dan Sudan Selatan). Nairobi sebagai penghubung tidak hanya untuk jalur transportasi darat tetapi juga sebagai sentra bisnis karena banyaknya perusahaan global yang membuka kantor untuk kawasan Afrika Timur dan Afrika di kota ini. Nairobi juga menjadi satu-satunya kota di negara berkembang yang menjadi host kantor pusat badan-badan PBB yaitu Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dan Program Permukiman PBB (UN-Habitat). Keberadaan kantor-kantor PBB tadi, tidak hanya menjadi pusat kerja PBB di Kenya tetapi menjadi penggerak utama ekonomi kawasan dengan jangkauan kerja 75 negara. Keberadaan PBB juga memberikan kontribusi mencapai US$ 350 juta per tahunnya bagi perekonomian Kenya. Dengan posisi tadi, Nairobi menjadi sangat strategis, bahkan “sangat Internasional” untuk Komunitas kawasan Afrika Timur (EAC) yang terdiri dari Tanzania, Kenya, Burundi, Uganda dan Rwanda, maka Kenya tergolong “raksasa” dalam hampir semua bidang, termasuk dalam luas wilayah, jumlah penduduk, ekonomi, infrastruktur, maupun jalur komunikasi dan transportasi internasional.

Peran Strategis Kenya di Afrika

Beberapa pihak memperkirakan bahwa Kenya akan menjadi “African Tiger”. Sebuah negara yang berkeinginan besar menjadi pemain utama di kawasan timur Afrika maupun secara umum di Afrika. Salah satu langkah nyata untuk menjadikan Kenya sebagai negara industri baru di Afrika, mereka mencanangkan “Vision 2030” yang didasarkan 3 (tiga) pilar yaitu pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan kedewasaan sistem demokrasi. Untuk mendukung program ini, salah satu kebijakan yang akan diterapkan adalah Look East Policy. Intinya, Kenya ingin mengadopsi berbagai keberhasilan negara di Asia selain China, India, Jepang, dan Korea Selatan yang selama ini telah memiliki hubungan perdagangan yang baik. Salah satunya adalah dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Secara internal Kenya sebagai negara yang masih berkembang menyadari bahwa di balik keinginan besarnya untuk menjadi pemain kunci di Afrika, ia sesungguhnya menyadari bahwa negara ini masih terkendala pada minimnya infrastruktur yang baik misalnya jalan aspal yang baik, kualitas sumberdaya manusia yang umumnya berpendidikan rendah, pejabat Kenya yang belum sepenuhnya pro rakyat, tingginya korupsi, serta mudahnya pejabat Kenya mengubah kebijakan ekonomi dan perdagangan sehingga memicu kekacauan sistem dan ketidakpastian di kalangan pengusaha dan investor.

Semakin hari kedudukan Kenya semakin strategis baik di kawasan Afrika Timur maupun secara umum di Afrika. Kota Nairobi sendiri semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat komersial Afrika Timur, yang terletak di antara pusat kedua wilayah Kenya dan Afrika Timur. serta sebagai pusat distribusi grosir daerah. Kota ini juga berfungsi sebagai pusat ritel sebagian besar dari daerah sekitarnya. Nairobi memperoleh keuntungan komersial tertentu dari perannya sebagai administratif pusat. Akibatnya, sebagian besar layanan pemasaran yang tersedia di sana. Selain itu, kota lainnya di Kenya, yakni Mombasa merupakan pelabuhan utama dan pusat distribusi utama Kenya. Kota ini berfungsi sebagai arteri perdagangan untuk Uganda, Rwanda, Burundi, dan timur Zaire. Di luar aspek perekonomian, Kenya juga dikenal sebagai Negara yang memiliki altet-atlet tingkat dunia, seperti di cabang olahraga atletik, bela diri dan lari. Banyak pelari-pelari Kenya yang menjadi juara di berbagai ajang perlombaan berkelas internasional seperti Olimpiade dan ajang internasional lainnya. Faktor lain yang menguntungkan Kenya adalah dari sisi historisnya, karena Kenya bekas jajahan Inggris, maka Kenya diuntungkan dengan kemampuan masyarakatnya yang terbiasa sehari-harinya menggunakan Bahasa Ingggris. Faktor ini menjadi penting karena pada dasarnya Bahasa Inggris merupakan Bahasa utama dunia sekaligus Bahasa kunci untuk berada dalam pergaulan internasional. Akibat dari hal ini juga menyebabkan Kenya lebih bersemangat untuk meningkatkan aspek pendidikan mereka, termasuk dalam mengembangkan universitas-universitasnya untuk mengejar ketertinggalan mereka selama ini.

Kenya dan Kepentingan Misi Kemanusiaan Untuk Afrika

Posisi dan peran strategis Kenya di Afrika ternyata dalam perkembangannya memiliki korelasi positif dengan peningkatan misi kemanusiaan untuk Afrika, terutama untuk negara-negara di kawasan Afrika Timur, Afrika Tengah serta Afrika secara umum yang selama ini seringkali dilanda masalah-masalah kemanusiaan. Sejumlah negara yang ada di kawasan ini beberapa kali dirundung masalah kemanusiaan serius seperti  kekeringan ekstrim yang menyebabkan kelaparan yang luas dan massal, konflik antar suku atau antar negara yang berujung pada terjadinya ribuan pengungsi yang pergi meninggalkan tempat tinggal mereka. Atau terkadang munculnya penyakit-penyakit seperti wabah busung lapar, ebola dan sebagainya yang secara massif menyerang penduduk di sejumlah negara di kawasan ini.

Berikut ini sejumlah alasan yang menyebabkan Kenya dapat dijadikan sebagai landasan untuk misi kemanusiaan di kawasan Afrika, terutama kawasan Afrika Timur :

Pertama, alasan geografis. Kenya merupakan Negara yang berdekatan dengan sejumlah Negara yang dirundung masalah kemanusiaan. Tentu saja dengan posisi Kenya yang lebih dekat dengan Negara seperti Somalia dan Negara lainnya akan memudahkan misi kemanusiaan berrjalan dengan baik.

Kedua, alasan keamanan. Alasan ini penting untuk jaminan keberlangsungan misi kemanusiaan, apalagi yang merencanakan bisa meakukan misi secara jangka panjang. Kondisi keamanan Kenya lebih kondusif dibanding Negara-negara di Afrika timur lainnya, apalagi dibandingkan Negara yang masuk dalam kondisi yang bermasalah.

Ketiga, alasan daya dukung logistik dan sumberdaya. Kenya dengan dukungan ekonomi yang lebih baik tentu saja mampu menyediakan sumberdaya yang memadai dan berkualitas lebih baik dibanding Negara-negara di sekitarnya yang seringkali ditimpa masalah kemanusiaan seperti konflik antar suku atau Negara maupun akibat kekeringan parah seperti yang terjadi di Somalia.

Keempat, alasan jejaring internasional. Alasan ini setidaknya memperkuat sejumlah alasan sebelumnya. Di Kenya secara obyektif ada dua organ penting yang menjadi bagian United Nations (UN) atau Perserukatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni United Nations Environment Programme (UNEP) dan United Nations Human Settlement Programme (UN-Habitat). Kedua organ PBB tadi berada di bawah Kantor PBB Nairobi. Kantor PBB Nairobi (United Nations Office in Nairobi/UNON) merupakan satu-satunya Markas Besar PBB (UN Headquarters) yang berlokasi di negara berkembang. Selain sering digunakan sebagai lokasi berbagai sidang/konferensi besar PBB (dan regional), UNON juga menjadi lokasi markas besar 2 (dua) Program PBB yaitu United Nations Environment Programme (UNEP) dan United Nations Human Settlement Programme (UN-Habitat).

Kelima, alasan situasi sosial politik yang mendukung aktivitas misi kemanusiaan.   Alasan ini jelas menjadi penting untuk NGO yang bergerak di bidang atau lingkup kemanusiaan. Dengan semakin stabilnya pemerintahan suatu Negara, maka dengan mudah misi kemanusian bisa dilakukan dengan baik.

Bagi PKPU selaku organisasi kemanusiaan, tentu saja seluruh aspek dan perkembangan yang ada terus dicermati. Situasi-situasi yang terjadi, baik di tingkat regional Afrika Timur maupun Afrika secara umum senantiasa dipantau guna menyessuaikan dengan rencana aktivitas kemanusiaan selanjutnya di kawasan ini. PKPU selaku pihak yang ingin membantu sesama yang membutuhkan sejatinya membutuhkan kepastian kondisi guna melakukan aktivitas-aktivitas kemanusiaan di sini.

Wallahu’alam bishowwab.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Program Pascasarjana Islamic Business and Finance di Universitas Paramadina, Jakarta. Partnership Director PKPU sejak 2001-sekarang.

Lihat Juga

Bentuk-Bentuk Penyimpangan di Jalan Dakwah (Bagian ke-3: Persoalan Jamaah dan Komitmen (Iltizam))

Figure
Organization