Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Karena Kekurangan Pasukan, Rezim Asad Persenjatai Anak-anak dan Narapidana

Karena Kekurangan Pasukan, Rezim Asad Persenjatai Anak-anak dan Narapidana

Basyar Asad, diktator Suriah (islammemo)
Basyar Asad, diktator Suriah (islammemo)

dakwatuna.com – Damaskus. Rezim diktator Suriah, Basyar Asad, membuat kebijakan mempersenjatai anak-anak yang masih di bawah 20 tahun, termasuk juga para siswa SMU. Kebijakan ini kontan membuat banyak orang tua dari kalangan Syiah Alawiyah mengirim anak-anak mereka ke luar negeri agar tidak terkena kewajiban ini.

Memo Islam, Sabtu (4/10/2014) hari ini, memberitakan bahwa pasukan revolusi menemukan secarik kertas pada jenazah anggota pasukan rezim. Pada kertas tersebut terdapat nama-nama anak-anak yang masih di bawah umur yang turut dalam perang. Hal ini dinilai sebagai cara yang dipilih Asad untuk menutupi kekurangan pasukan mereka dalam menghadapi pasukan revolusi.

Selain mempersenjatai anak-anak, rezim juga mempersenjatai para narapidana untuk bergabung dalam pasukan sipil. Orang-orang yang bergabung dalam milisi-milisi pendukung Asad kebanyakan adalah para terdakwa dalam kasus-kasus pidana seperti pencurian, narkoba dan sebagainya. Mereka dibebaskan dengan syarat bergabung dengan milisi dan menyerang warga sipil penentang rezim.

Tentang mempersenjatai anak-anak sekolah, salah satu siswa bernama Anis Abbas yang berasal dari distrik Zira’ah, mengatakan, “Kantor di sekolahnya baru saja menyelesaikan program perkemahan yang berisi teknik penggunaan senjata bagi para siswa pesertanya.” Banyak beredar foto-foto yang membuktikan adanya latihan militer di sekolah-sekolah tersebut.

Kebijakan ini diambil Asad karena saat ini militer penguasa sangat kekurangan pasukan. Apalagi setelah banyak milisi Syiah yang meninggalkan Suriah, terutama yang berasal dari Irak. Karena takut dengan kebijakan ini, banyak keluarga Syiah di Suriah yang mengirimkan anak-anaknya ke Eropa agar tidak berangkat perang yang merenggut puluhan nyawa setiap hari. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Erdogan Bantah Turki Berniat Kuasai Wilayah Negara Lain

Figure
Organization