dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Sana’a. Setelah dua pekan dijebol dan dikuasai milisi Syiah Hutsi, Universitas Al-Eman Yaman kini angkat bicara. Seperti dirilis fanspage Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Kamis (2/10/2014) hari ini, pihak universitas membantah isu-isu merugikan yang dipublikasikan media pro Syiah.
Berikut petikan keterangan yang disampaikan, “Tindakan yang dilakukan milisi Syiah, mulai dari mengepung, menjebol dan menguasai dengan bermacam senjata adalah benar-benar sebuah kejahatan. Apalagi mereka juga melukai dan membunuh beberapa mahasiswa dan dosen. Padahal Al-Eman adalah sebuah lembaga pendidikan resmi yang dikontrol oleh pemerintah. Oleh karena itu, segala interaksi dengannya harus melalui jalur resmi, bukan melalui gang bersenjata.”
Pihak universitas juga membantah adanya laboratorium bahan peledak, masker dan sebaganya, di dalam areal universitas. Hal itu, menurutnya, hanyalah sebuah tuduhan yang tidak berdasar. Adapun adanya sebuah video yang merekam penemuan bahan peledak dan sebagainya itu, hanyalah sebuah rekayasa buatan media pro Syiah Hutsi. Bisa jadi tempat yang direkam bukan areal kampus. Bahkan kalaupun berada di areal kampus, Syiah Hutsi yang saat itu menguasai penuh bisa bebas memasukkan bahan-bahan itu untuk membuat sebuah rekayasa.
Al-Eman sangat menyayangkan pemerintah yang gagal mengamankan lembaga pendidikan, “Sudah menjadi kewajiban pemerintah melindungi kampus dari aksi perusakan dan penjarahan dari siapa pun. Karena universitas ini adalah lembaga pendidikan resmi yang pembuatan kurikulumnya juga disponsori oleh presiden Yaman. Bahkan presiden pernah mengajak semua pihak untuk mendukung dan membantu universitas ini.”
Universitas Al-Eman adalah salah satu universitas yang didirikan tokoh ulama besar Yaman Syaikh Abdul Majeed Al-Zindani. Beliau adalah salah seorang elit Partai Islah (Reformasi) yang berafiliasi kepada organisasi Ikhwanul Muslimin. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
