Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Menjadikan Harimu Seberkah Mentari

Menjadikan Harimu Seberkah Mentari

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Setiap manusia berharap berharap -termasuk kita– bahwa setiap mengawali hari dengan kebahagiaan, ketenangan serta penuh keberkahan dari Allah SWT.

Tentunya Islam mengajarkan akan kebaikan-kebaikan dalam mengawali hari demi hari yang akan dilalui manusia di muka bumi ini.

Rasulullah SAW mengajarkan doa saat mengawali pagi hari nan indah dengan lantunan doa “Asbahna ‘ala fitratil islam wa kalimatil Ikhlashi wa ‘ala diini nabiyyina Muhammadin shallaahu’alai wasallama wa ‘ala millati abiinan ibrahiima haniifan wamaa kaana minal musyrikiin.”

“Kami berpagi hari di atas fitrah (agama) Islam, di atas kalimat ‘Kalimat murni’ (kalimat Tauhid), di atas agama nabi Muhammad SAW dan di atas agama ayah kami Nabi Ibrahim as yang lurus. Dan dia tidaklah termasuk orang-orang yang musyrik.”

Mengawali hari dengan keyakinan akan kalimat Tauhid sebagai rasa pengakuan yang paling dalam bahwa Allah SWT yang Maha Mengatur dan membukakan lembaran hari demi hari di dunia ini dengan kemulian di atas keimanan dan dalam kekokohan agama Islam yang suci. Agama lurus dan telah dibawa ajarannya oleh Nabi Ibrahim as serta dilanjutkan risalah Agama ini dengan suci oleh Rasulullah SAW. Agama Islam pembawa keberkahan dan rahmat bagi segenap alam. Sungguh ini mengawali dengan menghirup udara segar dan disertai keimanan kepada sang Khalik, Allah SWT.

Sungguh indah hari ini penuh berkah …

“Ya Allah, sesungguhnya aku berpagi hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan, dan perlindungan. Maka sempurnakanlah nikmat-Mu, kesehatan dari-Mu, dan perlindungan-Mu di dunia dan akhirat.”

Allah SWT menebarkan kasih sayang di muka bumi ini, dengan diawali terbitnya fajar di pagi hari. Disaat itu manusia membuka hati serta pikirannya dan berharap akan segala kasih sayang tersebut berupa kenikmatan, kesehatan serta perlindungan dalam setiap langkah di mana mengarungi perjalanan hidup dunia dan akhirat ke depannya. Rasa Syukur akan segala nikmat Allah SWT dan berharap semakin sempurna nikmat tersebut dan semakin bertambah pula rasa sykur kepada Allah SWT.

Sungguh indah hari ini penuh berkah…

“Ya Allah, segala kenikmatan yang tercurah di pagi hari ini padaku atau pada salah seorang di antara makhluk-Mu adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka segala puji dan syukur (terima kasih) hanya milik-Mu.”

Rasa pengakuan akan segala nikmat Allah SWT yang dirasakan akan sempurna manakala nikmat Allah SWT dapat dirasakan oleh saudara-saudara seiman bahkan dapat dinikmati oleh siapa pun manusia di muka bumi ini.

Semua nikmat tersebut datangnya hanya dari Allah SWT. Maka segala pujian dan syukur dengan lisan dan perbuatan akan selalu terasa setiap saat. Memahami bahwa segala nikmat itu akan bertambah dan terasa indah dijalani, disaat bersabar dan bersyukur menikmati dan menjalaninya.

Sungguh indah hari ini penuh berkah…

Subhanallah..!! Rasa pengakuan dan penghormatan seorang hamba pada Pemilik bumi serta segalanya hanya tercurah pada sang Khalik. Keyakinan akan segala ketentuan dan takdir di dalamnya, semuanya terserah pada ke Maha Agungan dan Maha Kuasanya. Di situlah manusia memuji dan bersyukur atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada makhluk-makhluknya di bumi ini.

Radhiitu billahi Rabban wabil islami diinan wabi Muhammadin nabiyyan wa rasuulan.

“Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul utusan Allah.”

Keridhan dari Allah SWT akan muncul manakala menguatkan dengan pengakuan akan kerelaan dan keyakinan bahwa Allah SWT sebagai Rabb yang akan mewarnai hidup manusia, Islam sebagai pedoman dan Manhaj (aturan hidup) yang memberi arahan dan petunjuk sehingga jalur hidup ini penuh kebaikan dan keberkahan serta aturan ini telah dicontohkan oleh manusia yang Allah SWT mulikan dengan keshalihan dan akhlak yang agung, dia lah Nabi Muhammad SAW.

Sempurna iman seseorang manakala sudah tertanam di dalam hatinya akan kerelaan (rasa ridha) akan Allah SWT sebagai Rabb, Islam adalah aturan hidup dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan yang mengajarkan pedoman hidup di dunia ini.

Sungguh indah hari ini penuh berkah…

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni IAIN sunan Gunung Djati Bandung dan Ma'had Qur'an wa Dirosah Islamiyah. Dosen poltekpos 2011. Sekarang menjadi asatidz HMM PT Freeport Indonesia, tergabung sebagai asatidz IKADI (Ikatan Da'i Indonesia) Jawa Barat.

Lihat Juga

Launcing Rumah Quran Nusantara di Kotawaringin Barat

Figure
Organization