Topic
Home / Berita / Silaturahim / Sekolah Pemikiran Islam ITJ Gelar Studium General Pertama

Sekolah Pemikiran Islam ITJ Gelar Studium General Pertama

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL menggelar pertemuan perdananya, Ahad, (7/9/2014), di Aula INSISTS yang terletak di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. (Adi Zulfikar)
Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL menggelar pertemuan perdananya, Ahad, (7/9/2014), di Aula INSISTS yang terletak di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. (Adi Zulfikar)

dakwatuna.com – Ahad, (7/9/2014), Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL menggelar pertemuan perdananya di Aula INSISTS yang terletak di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Pertemuan perdana ini diawali dengan Studium General yang menghadirkan dua orang ulama kondang Indonesia, yaitu Ust. Asep Sobari Lc. dan Ust. Hilman Rosyad, Lc. Acara digelar pukul sembilan pagi hingga pukul tiga sore.

Tema yang diangkat pada Studium General pertama ini adalah seputar sirah nabawiyah. “Kita ingin pembukaan SPI ini bisa menjadi awal dibukanya wadah bagi orang-orang yang terdepan sebagai prajurit perang pemikiran, dengan mencontoh semangat sahabat dari kalangan as-sabiquunal awwaluun dan ahlu as-shuffah,” ujar Ajeng, Sekretaris Panitia SPI. Diharapkan, peserta yang hadir bisa memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu agama dengan benar dan juga melawan pemikiran-pemikiran sesat yang berkembang di masyarakat.

Asep Sobari, yang juga pengasuh Sirah Club Indonesia (SCI), menceritakan bagaimana karakter para sahabat yang menjadi as-sabiquunal awwaluun atau yang dikenal juga sebagai kelompok sahabat yang pertama masuk Islam dan berjuang bersama Nabi Muhammad saw. Narasumber kedua, Hilman Rosyad, mengkaji kisah para sahabat yang menjadi ahlu ash-shuffah, yaitu para sahabat yang tinggal di pelataran Masjid Nabawi sebelah utara setelah Nabi Muhammad saw dan para sahabat hijrah ke Madinah. Sahabat yang tergolong ahlu ash-shuffah ini dikenal banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi. Dua orang yang terkenal paling banyak meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah ra dan Anas bin Malik ra.

Studium General kali ini dihadiri lebih dari seratus orang peserta yang sangat antusias mendengarkan dan mencatat ilmu yang disampaikan. Peserta yang hadir bukan hanya peserta yang menjadi peserta SPI saja, tapi juga masyarakat umum yang ingin menggali ilmu lebih dalam. “Studium General ini memang terbuka untuk siapa saja yang ingin hadir dengan mendaftar terlebih dahulu kepada panitia,” terang Ajeng. Peserta yang hadir ini pun datang dari berbagai penjuru, khususnya wilayah Jabodetabek.

Apresiasi juga datang dari sejumlah peserta. “Dalam Studium General kali ini, ustadz Asep Sobari dan ustadz Hilman Rosyad begitu bernas menyampaikan materi tentang as-sabiquunal awwaluun dan ahlu ash-Shuffah. Bagaimana konsep menuntut ilmu sahabat melalui Rasulullah saw, sehingga disiplin dan antusiasme dalam spiritnya sangat terasa dalam membangkitkan kembali ghirah rasa cinta kepada islam”, ungkap Yordan, peserta Studium General asal Bogor yang juga peserta SPI.

Setelah Studium General selesai, digelar pula acara resmi pembukaan SPI. Acara ini dikhususkan untuk para peserta SPI yang akan memulai perkuliahannya. “Kami melakukan seleksi dengan memberikan tugas membuat karya tulis untuk mereka yang ingin menjadi siswa SPI, dengan harapan mereka yang terpilih menjadi peserta SPI nantinya bisa menjadi ujung tombak perjuangan melawan pemikiran-pemikiran sesat dan tidak hanya menyimpan ilmunya untuk mereka sendiri. Oleh karena itu, saya harap semua peserta bisa benar-benar fokus dalam menuntut ilmu di SPI ini,” ujar Akmal Sjafril, Ketua Div. Litbang ITJ Pusat ketika memberikan sambutan dan memimpin diskusi mengenai peraturan dalam mengikuti perkuliahan SPI.

SPI diikuti oleh 73 orang peserta yang berasal dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK), organisasi Islam berbasis kemahasiswaan, dan juga dari anggota-anggota ITJ se-Jabodetabek. LDK yang tercatat mengirimkan aktivisnya menjadi peserta SPI ini adalah LDK Salam UI, LDK UIN Jakarta, LDK UNJ, dan LDK USBI. Adapun organisasi islam yang mengikuti kegiatan ini yaitu KAMMI Al-Faruq, KAMMI LIPIA, KAMMI Madani, KAMMI UNJ dan RISKA. (dakwatuna/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization