Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Hidup Seperti Lebah

Hidup Seperti Lebah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Dalam Al-Quran terdapat beberapa hewan yang namanya Allah jadikan sebagai nama surat, hal ini tentu tidak semata-mata sebagai nama surat melainkan agar manusia mengetahui dan mengambil hikmah dari setiap kisah bahkan mencontoh dari sikap hewan tersebut.

Lebah adalah salah satu hewan yang disebutkan di dalam Al-Quran, hewan yang dalam bahasa arab disebut An-Nahl ini sangat dipuji oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan Nabi memerintahkan kita untuk menteladaninya, seperti nasehat bijak yang pernah ia sampaikan kepada kita “Sosok pribadi orang yang beriman itu ibarat lebah madu, Bila engkau temani ia bermanfaat untukmu, Bila engkau ajak bermusyawarah ia bermanfaat untukmu, Bila engkau bergaul dengannya ia juga bermanfaat untukmu, semua urusannya dan urusanmu dengannya memberi manfaat.” Gaya hidup seperti apa yang telah dilakukan lebah sehingga Nabi menyuruh kita untuk meneladaninya.

Lebah merupakan makhluk yang paling patuh kepada perintah-Nya sampai pada hal yang detail sekalipun, pada surat An-Nahl 68-69 dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada lebah untung menjadikan gunung-gunung, pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang dibuat manusia sebagai tempat tinggal. Kenyataan menunjukan bahwa banyak lebah yang mendirikan sarang pada gunung-gunung, kemudian pohon-pohon dan tak sedikit pada rumah-rumah, hal ini jelas menunjukan bahwa lebah sangat mematuhi apa yang disampaikan oleh Allah SWT bahkan dengan urutan yang sama. Allah akan membalas semua kepatuhan yang dilakukan oleh makhluknya untuk menjauhi dan menjalankan perintah-Nya, hal ini terbukti seperti kita ketahui bahwa madu terbaik adalah madu yang diambil dari pegunungan, pohon dan terakhir pada rumah-rumah.

Contoh ketaatan lebah terhadap titah Allah juga bisa dilihat pada saat ia mencari tempat untuk tinggal, ia terlebih dahulu meneliti seperti apa keadaan di sekelilingnya, apakah di sana terdapat sumber makanan atau tidak, setelah memastikan barulah mereka mendirikan sarangnya. Tak jarang jarak antara sarang dan sumber makanan untuk mereka terlampau jauh bahkan dipisahkan oleh lembah ataupun sungai, namun hal tersebut tidak menjadi kendala mereka untuk mematuhi perintah Allah untuk mencari rezeki. Kita sebagai orang yang beriman hendaklah mencontoh sikap lebah yang tidak memikirkan resiko apapun dalam melaksanakan perintah Allah. Rintangan, tantangan dan hambatan yang dihadapi hendaklah ditempuh dengan ikhlas dan tidak dipikirkan berlama-lama, orang yang beriman akan berhusnuzhan kepada Allah, seraya mengatakan perintah Allah adalah wajib dan segera dilaksanakan.

Selain itu seperti yang dilansir pada Al-Quran dan sains, lebah juga sangat mengerti bagaimana menggunakan waktu secara efektif dan efisien sehingga mereka selalu mengisi waktu kekosongannya secara produktf. Tidak boleh ada waktu kosong yang dilewatkan secara percuma tanpa melakukan kegiatan yang berarti. Seperti dalam perjalanan pulang dari tempat mereka mengumpulkan sari-sari bunga, lebah akan mempergunakan waktu transit tersebut dengan melakukan beberapa proses kimia untuk mengubah sari bunga menjadi madu, hal ini mereka lakukan pada saat perjalanan tidak menunggu sampai mereka tiba di sarangnya. Inilah yang dilakukan oleh lebah mereka tidak mengenal waktu terbuang, karena waktu adalah senjata yang akan menguntungkan orang yang menggunakannya dengan baik dan dapat membunuh orang yang tidak dapat memanfaatkannya. Sedemikian pentingnya waktu sehingga Allah perlu bersumpah demi waktu dalam Al-Quran, dan inilah yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang beriman mempergunakan sesuatu sebaik mungkin untuk hal-hal yang berguna bagi kehidupan mereka.

Masih banyak lagi sikap dan perilaku lebah dalam menjalankan kehidupan yang seharusnya dapat kita contoh, karena sesungguhnya Allah telah memberikan yang terbaik untuk kita, tak ada satu halpun yang allah sampaikan dan perintahkan untuk menyesatkan kita.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi jurusan Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta, menyukai hiking dan alam.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization