dakwatuna.com
Di kertas ini, aku menulis
Salam sepenuh jiwa kepadamu duhai Gaza
Dari jiwa yang menuntut pengertian
Hakikat dari kehidupan dan kematian
Karena kami lihat kalian begitu hidup…
Dalam kematian..
Dan kami merasakan mati
Dalam kehidupan..
Jiwaku kini malu berseri..
Jiwaku kini malu bernyanyi..
Jiwaku kini malu kembali..
Karena tangan utuh ini demikian rapuh
Karena kaki kokoh ini begitu mudah roboh
Karena harta meruah ini begitu lemah
Sekadar untuk berkata..
Selamat, Kau masih ada…
Di kertas itu, musuhmu menulis
Salam angkara murka kepadamu wahai Gaza
Dari jiwa yang sempurna membencimu
Dendamku adalah pedang kematianmu
Cemburuku adalah api yang akan membakarmu
Karena tanahmu beriman…
Karena pohon-pohonmu beriman..
Karena segala yang hidup di rahimmu beriman
Dan karena itulah kau kami musnahkan
Jiwaku terbakar dalam kecemburuan..
Jiwaku tenggelam dalam gelapnya impian
Jiwaku rumah bagi penyakit tak tersembuhkan
Sudah terlanjur jauh semua perjalanan
Sudah kian dekatnya kalian dengan kepastian
Sudah matinya para penolong kalian
Dengan lantang aku katakan..
Habislah,kau telah kuhancurkan…!
Pengantin Gaza I
Malam pertama, Gaza membara
Sang pengantin putri berduka
Terpisah dengan penghuni surga…
Pengantin Gaza II
Malam pertama,Gaza membara
Dua sejoli di bawah kubah angkara
Buah cinta mereka akan menggantikan ribuan syuhada
Gaza di Antara Dua Surga
Bagiku, mengais jarak bumi ke surga
Adalah perjalanan tak bertepi
Melintas badai dan kabut tebal menyelimuti
Adapun bagimu, langkahmu sudah di halaman surga
Menertawakan aku yang masih membersihkan diri
Dari mantel dunia yang musnah dan fana..
Langkahmu berada di antara dua surga
Hidup mulia atau mati selaku syuhada
Membiarkan Gaza
Oooh…
Dan lalu lalang di tengah padang tulang belulang
Mereka-mereka yang buta, mereka-mereka pendusta
Heeeerrr…
Dan lalu lalang di tengah darah yang menggenang
Mereka-mereka yang buta, mereka-mereka pendusta
Oooh..
Dan lalu lalang di tengah air mata yang berlinang
Mereka-mereka yang buta mereka-mereka pendusta
Heeeerr…
Dan lalu lalang di tengah kebuasan yang telanjang
Mereka-mereka yang buta mereka-mereka pendusta
Oooh..
Dan lalu lalang di tengah musnah kasih sayang
Mereka-mereka yang buta mereka-mereka pendusta
Heeerr…
Dan lalu lalang mereka mencari jalan pulang
Mereka-mereka buta, mereka-mereka pendusta
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: