Topic
Home / Berita / Nasional / Global Qurban-ACT, Dari Asia Sampai Eropa

Global Qurban-ACT, Dari Asia Sampai Eropa

Muslim Bosnia (ilustrasi).  (PR ACT)
Muslim Bosnia (ilustrasi). (PR ACT)

dakwatuna.com – Jakarta. Misi penyebaran daging qurban Global Qurban dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) tahun ini, 1435 Hijriyah atau 2014 Masehi, akan diperluas sampai Eropa. Di antaranya, Republik Bosnia- Herzegovina dan Albania.

Apa urgensi distribusi hewan qurban ke negeri yang berada di perbatasan budaya Barat dan Timur itu?

“ Pembagian daging qurban bisa menjadi alat pengikat atau sarana tali silaturahim antarsesama muslim di dunia. Negeri-negeri muslim yang relatif terisolir dari pergaulan internasional, harus disapa, mereka selayaknya memiliki perasaan yang sama bahwa mereka mempunyai banyak saudara di sudut-sudut bumi yang lain. Jangan dibiarkan merasa sepi. Karena kekuatan kaum muslim ada dalam jamaah yang berarti persatuan, unity, secara global,” ungkap Vice President ACT Imam Akbari, yang juga memimpin jajaran Global Partnership Network (GPN) ACT, di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Imam melanjutkan, kendati 60% sebaran daging qurban masih berada di pelosok Nusantara, sisanya hewan qurban yang diamanatkan para pekurban (baik pekurban nasional maupun internasional) ke Global Qurban, juga akan didistribusikan ke sejumlah negara dengan komunitas atau warganegaranya dinilai layak menerima daging qurban.

Berdasarkan kajian mendalamTim Global Qurban-ACT 1435 H/2014 H, ada warganegara atau warganegara dari negara lain, di sejumlah negara sangat layak dijadikan sasaran distribusi hewan qurban di helatan global tahunan umat Islam yakni Hari Raya Idul Adha.

Selain Bosnia-Herzegovina dan Albania yang telah disebut, adalah Timor Leste, Myanmar, Kamboja, Laos, Somalia, Kenya, Uganda, Albania, Tiongkok, Mesir, Kamerun, Srilanka, Thailand, Vietnam, Palestina, Yordania, Suriah, Filipina, Bangladesh dan Malaysia (di negara terdekat ini terdapat pengungsi Rohingya, asal Myanmar).

“Jadi ada banyak faktor dipilihnya negara atau wilayah yang jadi sasaran penerima manfaat Global Qurban 2014.  Semua bermuara pada problematika kemanusiaan seperti bencana alam, pengungsi, rendahnya kualitas hidup, korban konflik, dan lain-lain,” urai Imam Akbari.

Imam menyebut contoh, negara Bosnia-Herzegovina. Ini adalah negara di semenanjung Balkan, yang lokasinya berada di pinggir pusaran negara-negara elit di Eropa. “Siapa yang akrab dengan fakta bahwa 40 persen penduduknya di sana adalah muslim?” urai Imam Akbari.

Sebagaimana diketahui, Bosnia-Herzegovina adalah sebuah negara  pecahan dari bekas Republik Federasi Sosialis Yugoslavia. Luasnya 51.129 km² (19.741 mil2) dengan jumlah sekitar empat juta penduduk. Bosnia yang 40 persen penduduknya beragama Islam, memang tak bisa dipisahkan dari sejarah Yugoslavia yang berdiri pada 1918.

Selama berada di bawah Yugoslavia, Bosnia Herzegovina termasuk negara bagian paling miskin dibandingkan negara bagian lain. Kondisi ini kemudian diperparah oleh konflik etnis dengan Serbia. Tahun 90-an, kondisi kemanusiaan warga Bosnia  di sana sangat memprihatinkan dan sempat menjadi perhatian dunia internasional. Sampai saat ini, sebagai negara merdeka, Bosnia-Herzegovina masih menata kembali seluruh aspek kehidupannya. Misalnya, sejak tahun 2000. untuk memulihkan kondisi ekonomi, Bosnia-Herzegovina masih mengandalkan bantuan luar negeri. Antara lain dari Bank Pembangunan Islam (IDB) yang pada September 2000 mendirikan Bank Internasional Bosnia. Bank tersebut dibentuk dengan modal dasar sebesar 300 juta dolar AS dengan modal disetor sebesar 60 juta dolar AS. Modal tersebut antara lain berasal dari IDB serta bank Islam lainnya sebagai pendiri seperti Bank Islam Abu Dhabi, Bank Islam Dubai, Bank Islam Bahrain serta dari investor swasta muslim lainnya. (PR ACT/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Muhammad Jadi Nama Paling Populer di Berlin dan Sejumlah Kota di Eropa

Figure
Organization