Topic
Home / Berita / Nasional / Mensoalkan Intoleransi di Bali, Picu Disintegrasi

Mensoalkan Intoleransi di Bali, Picu Disintegrasi

Aksi Solidaritas PII NTB untuk mendukung perjuangan muslimah Bali berjilbab. (suara-islam.com)
Aksi Solidaritas PII NTB untuk mendukung perjuangan muslimah Bali berjilbab. (suara-islam.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Kebhinekaan telah lama menjadi pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini kebhinekaan terusik karena ada sekelompok orang yang coba memaksakan kehendak terhadap kelompok lainnya.

Pelarangan penggunaan kerudung bagi siswi sekolah di Bali, aksi-aksi demonstrasi menentang penggunaan kerudung dan peci hitam oleh karyawan sejumlah perusahaan untuk menyambut Hari Raya Iedul Fitri, serta adanya penolakan atas keberadaan Bank Syari’ah di Bali, oleh elemen-elemen masyarakat Bali merupakan kenistaan terhadap kebhinekaan bangsa ini.

Heri Aryanto, Direktur Hak Asasi Manusia PAHAM (Pusat Advokasi dan Hak Asasi Manusia) Indonesia menyatakan tindakan intoleransi tersebut adalah tindakan yang melanggar konstitusi Negara dan dapat memecah sendi-sendi keberagaman yang sudah ada sejak sebelum bangsa ini merdeka hingga saat ini,  dimana kebebasan beragama adalah hak asasi yang dilindungi konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pelarangan tersebut merupakan bentuk ketidakdewasaan masyarakat dalam memaknai pluralism dan sikap toleransi yang sangat memprihatinkan,

Sikap Intoleransi bisa saja ada dalam setiap kelompok tertentu namun hal ini tidak dibenarkan dan sikap Intoleransi adalah musuh bersama bangsa ini.

Bali dengan keindahan alam yang menjadi salah satu tujuan wisata Turis Asing di Indonesia sudah sepatutnya memberikan ruang yang cukup lebar bagi sikap toleransi dan penghargaan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain. Sikap Toleransi yang selama ini menjadi perisai bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman dari luar merupakan perisai utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tegas Heri dalam siaran persnya. (NN/PAHAM/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Kejahatan Genosida Israel Menyasar Perempuan dan Anak-anak Palestina

Figure
Organization