Topic
Home / Pemuda / Essay / Yuk, Hijrah!

Yuk, Hijrah!

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pengeras Suara Masjid (ilustrasi).  (lintas.me)
Pengeras Suara Masjid (ilustrasi). (lintas.me)

dakwatuna.com – Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang selalu melimpahkan keberkahan kepada kita semua, tanpa terkecuali makhluk sebesar zarah pun tentu tak luput dari nikmat Allah. Seperti dalam surah Ar-Rahman “Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)” yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.

Pernah gak sih kita sejenak bersyukur dan merenungkan seberapa banyak nikmat yang kita peroleh? Tentu tak terhingga. Mulai dari nikmat iman, nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat kaya dan beribu-ribu nikmat lainnya. SUBHANALLAH! Atau jangan-jangan kita lupa untuk sekadar berucap “Alhamdulillah”? Kita lupa bersyukur bahwasanya semua yang kita peroleh hakikatnya dari Allah SWT? Mungkin alasannya sih karena kita terlalu sibuk mengejar yang namanya dunia, sibuk memperbaiki penampilan agar selalu terlihat keren dimata anak-anak kampus, sibuk sama kegiatan-kegiatan kampus seabreg yang menggeser kecintaan kita kepada-Nya. Khawatirnya, jangan-jangan hati kita sudah terkunci mati untuk melihat kenikmatan-kenikmatan yang Allah SWT berikan ini? Astaghfirullah Al-Adzim.

Allah sungguh Maha Penyayang dan Maha Pengasih, tapi bukan berarti kita juga bisa bebas melakukan hal-hal yang sebenarnya sih sudah melanggar agama. Jangan sampai ya antipati kalau sudah bawa-bawa agama. Bukankah lebih berat itu, kalo hidup kita merasa serba sempurna tapi hakikatnya kita tak memahami aqidah dan akhlak. Dalam tulisan ini, penulis ingin mengajak seluruh saudara/i pembaca untuk sama-sama HIJRAH. Eeiiits, tenang!!! Jangan kaget dulu kalau sudah dengar kata hijrah ya. Makna hijrah itu luas, bukan sekadar berubah dari buruk ke baik, tidak hanya pergi dari kota A menuju kota B. Menurut buku-buku yang ditulis oleh para inspirator di Indonesia, hijrah itu merupakan gerbang utama dari proses perbaikan dan kesuksesan hidup di dunia dan akherat kelak. Kalo makna hijrah menurut Al-Quran memiliki beberapa pengertian, di mana kata hijrah disebutkan dalam Al-Quran lebih 28 kali di dalam berbagai bentuk dan makna. Adapun makna hijrah itu sendiri seperti yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran adalah sebagai berikut. Hijrah berarti mencela sesuatu yang benar karena takabur, seperti Firman Allah, “Dengan menyombongkan diri terhadap Al-Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji” (QS. Al-Mu’minun: 67).

Hijrah berarti pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain guna mencari keselamatan diri dan mempertahankan aqidah. Seperti Firman Allah, “Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak”. (QS An-Nisa: 100).

Hijrah berarti pisah ranjang antara suami dan istri, seperti Firman Allah, “Dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka” (QS. An-Nisa: 34).

Hijrah berarti mengisolir diri, seperti ucapan ayahnya Nabi Ibrahim kepada beliau, “Dan tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama”. (QS. Maryam: 46)

Nah, ada 3 step dalam berhijrah nih:
1. Hijrah Pemikiran
Hijrah ini modal utama. Dalam ilmu komunikasi kita harus memiliki pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber, agar dapat melancarkan tujuan komunikasi yang sudah dirancang diawal. Yang harus digaris bawahi, tidak semua sumber harus disimpan dalam memori otak kita. Kita harus memfilter berbagai informasi yang bermanfaat agar kelak hidup kita selalu Allah berkahi. Perbanyak baca-baca buku yang dapat meningkatkan kualitas intelektual, emosional dan spiritual kita ke arah yang lebih baik lagi. Nah, kalau dulu kita males banget baca-baca buku mulai deh sedikit-dikit menjadikan itu habbit baru. Well, Jika dalam pikiran kita mampu membangkitkan energi positif, mudah dalam memecahkan masalah, tidak sulit mengerjakan tugas kampus lagi kaya dulu berarti kita juga sudah termasuk hijrah pemikiran lho.

2. Hijrah Perkataan
Step kedua ini tentu ada korelasinya sama yang pertama. Seseorang yang memiliki pemikiran yang hebat, tentu harus mampu berbicara baik dan tidak menyakiti orang lain. Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah ‘berkatalah yang baik atau diamlah’. Tapi bukan berarti kita lebih memilih diam daripada harus berbicara salah. Kita ini sudah Allah anugerahi berbagai macam kemamampuan, keahlian dan keunikan agar terus digali dan dicari selama nyawa belum dicabut malaikat Izrail. Jadi tidak ada lagi alasan untuk takut menyiarkan hal-hal baik, tidak lagi malas untuk berdiskusi tentang ilmu-ilmu pengetahuan. Ayo! Allah mengajak kita terus bergerak setiap harinya, setiap hari yang penuh dengan cinta-Nya dan terus bergerak menuju ke hadapan-Nya karena sungguh setiap harinya umur kita terus bekurang. Jangan lagi pura-pura menutup mata tentang kematian yang sebenarnya terus mengintai kemanapun kita pergi.

3. Hijrah Perbuatan
Kita sebagai manusia yang dibekali akal untuk berpikir dan hati untuk merasa tak pernah terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Dua komponen tersebut sangat berperan penting dalam menentukan perbuatan baik atau buruk yang akan direalisasikan. Untuk itu, dalam hal ini kita jangan hanya pandai berbicara tanpa membuktikannya dengan perbuatan. Sungguh setiap perkataan kita akan dipertanggungjawabkan dan Allah akan memvalidasi setiap ucapan yang terlontar. Dengan apa? Dengan memberikan ujian contoh kecilnya.

Bagi teman-teman yang dulunya enggan untuk melangkahkan kaki ke majelis ilmu, yuk niatkan dari sekarang untuk mendatangi tempat-tempat tersebut. Tidak hanya di kampus loh ya.. Pergi ketempat kursus, bergabung dengan komunitas yang bermanfaat, shalat 5 waktu di masjid dan masih banyak tempat yang lainnya yang bernilai ibadah dan berkah. Karena, di tempat tersebut sungguh ribuan malaikat turun dari langit dan ikut mendoakan doa-doa yang kita azzamkan. Mudah bukan?

Nah, itulah tiga konsep penting sekaligus step jitu dalam berhijrah. Coba deh renungkan ayat Al-Quran di bawah ini : “Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 100)

Subhanallah ya, masih niat saja sudah mendapatkan pahala bagaimana jika kita benar-benar merealisasikannya? Sungguh janji Allah itu benar, hijrah memang salah satu jalan untuk menuju kesuksesan. Ayat di atas pun Allah sudah memfasilitasi rezeki yang sangat banyak nan melimpah. Banyak kisah-kisah orang sukses, jika diteliti itu karena mereka berani untuk berhijrah. Seperti hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah yang membawa perubahan yang penuh berkah pada umatnya saat itu dan untuk kita manusia-manusia akhir zaman.

Semangat yuk berhijrah dari masa lalu yang suram, kegagalan yang menghimpit jiwa, kejahiliyahan yang membenamkan cahaya Allah, hijrah dari kecintaan duniawi yang berlebihan sehingga menggeserkan kecintaan kepada-Nya. Semoga setiap langkah kaki kita menuju tempat yang diridhai-Nya, setiap niat tulus kita selalu karena-Nya, setiap ucapan dan tulisan kita selalu bernilai manfaat, kedua tangan kita tidak untuk bermaksiat dan semoga apa yang kita lihat bukanlah hal-hal yang mengundang murka Allah. Percayalah keberkahan Allah selalu menyertai kita. Aamiin.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswi Fikom Unisba. Anak ke 3 dari 3 bersaudara, yang tengah menempuh Pendidikan strata 1 semester 7 di Fikom Unisba Jurusan Public Relations. Mencintai dunia Komunikasi dan terus berusaha belajar dalam mengeksplor kemampuan diri agar kelak menjadi wanita sukses dunia dan akherat. Visi hidup Agamis, Cerdas dan Menginspirasi. Hidup berdasarkan syari'at jauh lebih indah.

Lihat Juga

Hijrah, Dari Gelap Menuju Cahaya

Figure
Organization