Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Becermin Pada Kematian

Becermin Pada Kematian

Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Siapapun tentu tahu dan mengenal apa itu kematian. Karena Kematian pasti terjadi pada diri semua makhluk hidup di alam semesta ini. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sebuah kematian. Arti kematian mengandung makna bahwa hal tersebut akan memisahkan manusia terhadap segala sesuatu yang dicintainya dalam kehidupan dunia ini. Berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Memisahkan dengan anak dan istri, anak dan suami serta berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Kematian akan menjadi pemisah dari kesemuanya itu.

Sudah semestinya, kematian ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi yang masih hidup. Dan salah satu  pelajaran dari kematian ini adalah sebagai cermin terbaik untuk kita semua sebagai manusia. Becermin untuk lebih sadar bahwa bayangan saat kita becermin menandakan giliran kita yang pasti akan datang. Setiap yang bernafas pasti akan terhenti nafasnya suatu hari nanti.

Namun… Banyak yang mengalami ketakutan akan kematian. Ada beberapa penyebab takut mati di antaranya yaitu :

  1. Karena kurang atau tidak adanya pengetahuan kita tentang mati, keadaan mati dan keadaan setelah mati adalah kegelapan. Semua orang takut menempuh tempat yang gelap dan tidak diketahui.
  2. Karena dosa dan kesalahan yang sudah bertumpuk dan tidak bertaubat, sehingga mendengar kata mati sudah terbayang azab dan siksa yang didapatkannya akibat dosa dan kesalahannya yang telah dilakukannya.

Karena itu ada yang mengatakan bahwa orang cerdas akan ingat mati. Karena dengan mengingat mati bisa menjadi salah satu penyebab meningkatnya iman dalam diri dan tentu dengan begitu akan berusaha memperbanyak amalan shalih untuk bekal di alam kubur nantinya.

Becermin dari kematian dan mengingat akan kematian, maka kita sedang belajar dari hal tersebut…

  1. Mengingat kematian dapat melebur dosa dan zuhud. Hal ini tercermin dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :”Perbanyaklah mengingati kematian, sebab yang demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia.” ( HR. Ibnu Abiddunya )
  2. Orang cerdik ialah orang yang banyak mengingati mati Hal ini tersirat dalam sebuah hadits yang berbunyi : “Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia dan akhirat.” ( HR. Ibnu Majah ).

Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata. Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu. Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih pantaskah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Semoga kita bisa Becermin dari kisah-kisah kematian orang yang mendahului kita, belajar dari arti dan hakikat sebuah kematian ini dengan baik dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan nan abadi di akhirat kelak. Insya Allah

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Fulltime mother yang sedang asyik mengurus seorang putra, senang menulis dan mengembangkan kemampuan diri menjadi seorang pembicara atau moderator acara kemuslimahan. Mengisi kesehariannya dengan mengelola web islami dan usaha Rumah Koleksi Antaradin yang bergerak di bidang fashion islami.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization