Topic
Home / Berita / Nasional / Ulama: Golput Haram karena Memilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Ulama: Golput Haram karena Memilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Aksi Menolak Golput untuk indonesia yang lebih baik (inet).  (metrotvnews.com)
Aksi Menolak Golput untuk indonesia yang lebih baik (inet). (metrotvnews.com)

dakwatuna.com – Pamekasan. Para ulama dari berbagai organisasi Islam dan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengeluarkan fatwa haram tentang golput pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

“Kenapa golput itu haram, karena memilih pemimpin itu hukumnya wajib, maka jika golput atau tidak menentukan pilihan, jelas melanggar kewajiban,” kata juru bicara ulama Pamekasan KH Nailurrahman, Selasa malam.

Ia menjelaskan, fatwa ulama berdasarkan hasil musyawarah itu telah disampaikan kepada publik melalui bentuk selebaran dan diharapkan akan diperhatikan oleh masyarakat, khususnya umat Islam di wilayah itu.

Selain mengeluarkan fatwa haram tentang golput, ulama dari berbagai pengasuh pondok pesantren ini, juga mengeluarkan fatwa haram terkait praktik politik uang.

Sebab menurut pendapat para ulama ini, praktik politik uang itu sama halnya dengan praktik sogok menyongok (riswah) yang memang dilarang keras dalam ajaran agama Islam.

“Jadi yang namanya sogok menyongok apapun bentuk dan dalam bidang apapun, termasuk dalam dunia politik, itu tetap dilarang,” tuturnya, menjelaskan.

Oleh karenanya, para ulama ini berharap, umat Islam benar-benar memperhatikan ketentuan yang telah menjadi larangan agama demi kemaslahatan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Fatwa haram terkait golput dan praktik politik uang ditanda tangani sebanyak 17 ulama perwakilan dari berbagai pondok pesantren dan ormas Islam di Pamekasan.

Selanjutnya KH Muhammad Rabi Pengasuh Pesantren Salafiyah Sumber Duko, Pakong, KH Abd Ghafur Syafiuddin Pengasuh Pesantren Al-Mujtamak Plakpak, KH Mundzir Kholil Pengasuh Pesantren As-Syahidul Kabir, Sumber Batu, KH Ali Salim Pengasuh Pesantren Al-Ishlah, Beringin, KH Fudholi M Ruham Pengasuh Pesantren Al-Fudhola, Barurambat Timurdan KH Hasibin, Pengasuh Pesantren Darul Ulum, Nyalaran, Pamekasan.

Ulama lainnya, KH Madani, Sumber Bungur, Pakong, KH Abd Razzaq, Pengasuh Pesantren Darul Amien, Waru Barat, KH Mukhtam, Pengasuh Pesantren Nurus Syifa Batu Bintang, Kecamatan Batumarmar, dan KH Fakhrur Rozi Pengasuh Pesantren Darul Jihad Cendana, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

Dalam tausiyahnya, para ulama ini juga mengajak kepada seluruh warga Pamekasan agar tetap menjaga keutuhan umat dan persaudaraan antarumat Islam. (ROL/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Di Mauritania, Ratusan Tokoh Agama Mendesak Pusat Pendidikan Ulama Dibuka Kembali

Figure
Organization