Topic
Home / Dasar-Dasar Islam / Tazkiyatun Nufus / 2 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Berdoa Penuh Kehinaan

2 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Berdoa Penuh Kehinaan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (4.bp.blogspot.com)
Ilustrasi (4.bp.blogspot.com)

dakwatuna.com – Hati akan hidup jika dimasuki cahaya keimanan. Tapi cahaya itu akan cepat padam jika tidak dipelihara.

Cahaya Al-Qur’an

Manusia hanya akan dimuliakan dan ditolong Allah Ta’ala ketika beristiqamah dalam melaksanakan perintah-Nya:

وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ

“dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” [Al-A’raf: 196].

Umat Islam hanya akan tinggi, mulia dan jaya ketika orang-orang Islam beristiqamah dalam ketentuan Allah Ta’ala:

وَأَنْتُمُ الأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُم مُّؤْمِنِينَ

“kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” [Ali Imran: 139].

Semakin lemah iman orang-orang Islam, maka umat ini akan semakin ditinggalkan oleh Allah Ta’ala. Keridhaan-Nya berubah menjadi kemurkaan. Padahal jika mendapat murka Allah Ta’ala, umat ini akan hancur:

وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى

“Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” [Thaha: 81].

Agar Cahaya Tak Kunjung Padam

Maka hendaknya kita banyak berdoa kepada Allah Ta’ala untuk memohon pertolongan-Nya. Dalam berdoa kita tunjukkan betapa butuhnya kita kepada pertolongan-Nya, karena hal itu sangat disenangi Allah Ta’ala. Jangan pernah kita mengandalkan kemampuan dan upaya yang kita lakukan. Semakin kita merasa butuh, jawaban dari Allah Ta’ala akan semakin cepat.

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ

“Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya?” [An-Naml: 62].

Setelah dikabulkan, tidak akan ada yang bisa mengalahkan kekuatannya. Karena Allah Ta’ala akan menundukkan kekuatan yang sangat besar untuk menolong kekuatan yang sangat kecil. Ingatlah doa Nabi Yunus as. yang dipanjatkan dengan penuh kehinaan dan perasaan lemah, hingga akhirnya Allah Ta’ala menundukkan ikan yang besar dan laut yang luas untuk menolongnya.

فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ  فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

“Maka ia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” [Al-Anbiya’: 87-88].

Marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon pertolongan-Nya seakan kita adalah orang yang sedang tenggelam. Doa yang paling kita utamakan pada saat ini adalah agar Allah Ta’ala berkenan menghidupkan hati kita di bulan Ramadhan, memberikan kita rasa manisnya iman, dan nikmatnya mengenal Allah Ta’ala. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
S1 Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. S2 Universitas Al-Neelain, Khartoum-Sudan. Dosen Ma'had An-Nuamy, Jakarta

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization