Topic
Home / Berita / Nasional / Pengungsi CAR Terus Mengalir, ACT Salurkan Bantuan Kemanusian

Pengungsi CAR Terus Mengalir, ACT Salurkan Bantuan Kemanusian

Anak-anak pengungsi Afrika Tengah.  (ACT)
Anak-anak pengungsi Afrika Tengah. (ACT)

dakwatuna.com – Kenzou. Kedatangan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT)  ke lokasi pengungsi di Kenzou, perbatasan Afrika Tengah-Kamerun disambut gembira oleh anak-anak pengungsi Afrika Tengah. Mereka adalah anak-anak Muslim Afrika Tengah yang terpaksa keluar dari negeri mereka sendiri akibat konflik yang memicu kerusuhan. Tanpa ragu dan malu, mereka mengerumuni tim Global Humanity Response (GHR)-ACT yang sedang mendistribusikan bantuan  di lokasi tersebut.

Anak-anak ini terancam kelaparan akibat bantuan bahan makanan yang terbatas dan terus bertambahnya pengungsi yang memasuki Kamerun. Sewaktu tim ACT tiba untuk mendistribusikan bantuan di kamp lain, baru saja tiba satu truk yang mengangkut sekitar 150 pengungsi Muslim Afrika Tengah. Mereka terdiri dari para orang tua dan anak-anak. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan yang membawa bawaan seadanya.

“Tanpa ragu dan penuh kebahagiaan, anak-anak pengungsi Muslim Afrika memegang bendera ACT dan berteriak, “Merci ACT! (Terima Kasih ACT),” kata Herri Cahyadi, tim GHR-ACT menirukan anak-anak.

Saat ini, mereka sangat membutuhkan bantuan makanan seperti beras, gandum, roti, macaroni, dan lain-lain. Anak-anak juga membutuhkan susu untuk penunjang gizi mereka. Para pengungsi juga sangat membutuhkan tempat tinggal sementara di pengungsian.

“Saat ini, tim ACT fokus kepada kamp yang banyak anak-anak, “ ujar Yusnirsyah Sirin, Ketua Tim Aksi  SOS Afrika Tengah.

Sebelumnya di daerah Kenzou, tim sudah mendistribusikan bantuan paket makanan untuk pengungsi di Garoa-Mbouli. Sekitar  4000 beneficiaries (penerima manfaat) mendapatkan bantuan paket makanan.

“Situasi secara  umum cukup baik di Garoa-Mbouli, tapi memang masalah utama kekurangan pangan,”kata dia.

Untuk program long term dan monumental, ACT akan membangun shelter dan sarana air bersih. ACT juga berencana untuk membangun masjid. Pasalnya, kata Yusnirsyah,  Garoa-Mbouli hanya memiliki satu masjid, sehingga tidak bisa menampung warga muslim di sana.

“Insya Allah, di sini NGO lokal cukup amanah dalam implementasi program kemitraan dengan ACT, birokrasi cukup mudah. Otoritas setempat mengizinkan distribusi bantuan dari banyak negara Doakan selalu kami bisa menyampaikan amanah umat dengan baik, “ ujar Yusnirsyah. (lingga/act/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Media Relations Directorate Aksi Cepat Tanggap

Lihat Juga

Tujuh Kompleks Pengungsi Sulteng Diresmikan ACT

Figure
Organization