Topic
Home / Berita / Nasional / Jelang Ramadhan, BPOM Masih Temukan Makanan Berbahaya

Jelang Ramadhan, BPOM Masih Temukan Makanan Berbahaya

BPOMdakwatuna.com – Jakarta. Menjelang Bulan Suci Ramadan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengaku masih menemukan pangan olahan berbahaya di pasaran. Kepala BPOM Roy Sparingga mengatakan, laporan 3 bulanan hingga 11 Juni 2014, terdapat 6.222 kemasan yang telah disita.

“9,11 persen karena kemasan rusak, 10,59 persen tidak memenuhi ketentuan, 17,60 persen kedaluwarsa, dan produk ilegal mencapai 62,68 persen. Dan nilai ekonominya Rp 248.800.000,” kata Roy saat diskusi `Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan Terpadu 2014`.

Roy menjelaskan, produk dengan kemasan rusak paling banyak ditemukan di Makassar (332), Jambi (49), Semarang (37), Kendari (37) dan Palangkaraya (32). Sedangkan produk Tidak Memenuhi Ketentuan paling banyak ditemukan di Makassar, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin dan Bandung.

Sementara itu, Jakarta merajai wilayah dengan produk tradisional tanpa izin edar (TIE) mencapai 2.510 produk. Disusul Pekanbaru (588), Semarang (254), Banjarmasin (135), dan Batam (132).

Sedangkan untuk produk kedaluwarsa paling banyak ditemui di Surabaya (278), Kendari (267), Makassar (178), Palangkaraya (131) dan Yogyakarta (97).

Roy menerangkan, semua temuan tersebut saat ini akan ditindak dengan pembinaan dan penegakan hukum. “Penegakan hukum berupa sanksi administratif, yaitu peringatan, perintah pengamanan di tempat, perintah pemusnahan dan dilanjutkan pro-justicia terhadap pelaku usaha yang telah berulang kali dan atau dengan jumlah besar mengedarkan produk”.  (liputan6/sbb/dakwatuna)

 

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Salimah Peduli Perempuan dan Anak Palestina

Figure
Organization