Topic
Home / Berita / Daerah / Teknologi IPAB Mampu Berdayakan Warga Atasi Krisis Air Bersih

Teknologi IPAB Mampu Berdayakan Warga Atasi Krisis Air Bersih

Serahterima program IPAB dari PT Cikarang Listrindo kepada pejabat Kabupaten Bekasi, Kamis (5/6/14).  (Lingga/ACT)
Serahterima program IPAB dari PT Cikarang Listrindo kepada pejabat Kabupaten Bekasi, Kamis (5/6/14). (Lingga/ACT)

dakwatuna.com – Bekasi. Bekasi, salah satu daerah penyangga kehidupan perkotaan Jawa Barat, sebagian wilayahnya kekurangan pasokan air bersih. Sinergi PT Cikarang Listrindo-Aksi Cepat Tanggap dan masyarakat dalam program penyediaan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB), bisa menjadi rujukan upaya serius mengatasi krisis air bersih.

Program percontohan IPAB di Desa Muara Bakti dan Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi menjadi bentuk sinergi kongkret memberdayakan masyarakat. Pasalnya,  air tanah di kedua desa tersebut sudah tercemar air laut dan terasa asin. Namun, berdasar hasil uji laboratorium, air yang dihasilkan IPAB kualitasnya bagus, tidak asin dan dapat diminum.

Sebelum ada teknologi IPAB yang merupakan teknologi karya ITB ini, masyarakat hanya mengandalkan air bantuan dari PDAM dan memanfaatkan air balongan (air tadah hujan) . Pada satu titik IPAB yang berada di Desa Bunibakti misalnya, terdapat tiga tanki air berkapasitas 1.050 liter. Sumber air baku berasal dari air tadah hujan yang ditampung di kolam tanah 25×25 meter.

Diharapkan,  program ini menjadi solusi permasalahan  krisis air di wilayah ini. Program IPAB, juga menjadi sarana pemberdayaan warga agar dapat mandiri dan menjadi stimulan pengembangan sumber daya manusia berbasis lokal.  Program ini juga diharapkan bisa menjadi rujukan tanggungjawab sosial perusahaan yang berkesinambungan, untuk daerah lain yang kekurangan air bersih.

Untuk itu, program Yuk Bangun IPABareng bertema Jadikan IPAB Sebagai Awal Semangat Gotong Royong Membangun Desa ini kemudian diserahterimakan Kamis, 5 Juni  2014 dari PT CL kepada Kades Muara Bakti dan Kades Buni Bakti. Serah terima berlangsung di Kelurahan Muara Bakti, Babelan Bekasi dihadiri Bupati Kabupaten Bekasi, Kapolres Bekasi, Dandim, dan Camat. Lebih dari sekadar sebuah peresmian, jerih payah mewujudkan IPAB perlu sosialisasi kepada warga sekitar. Peresmian IPAB dilangsungkan sekaligus momentum mengedukasi masyarakat luas betapa IPAB menjadi solusi permasalahan krisis air.

Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Hasanah Yasin, menyambut gembira serah terima IPAB ini. Menurut dia, akan dibangun 50 titik IPAB di Kabupaten Bekasi yang bekerja sama dengan pihak swasta.  Saat ini baru ada dua titik IPAB yakni di Desa Bunibakti dan Desa Muarabakti. IPAB juga menurutnya, salah satu wujud pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar.

“Masyarakat tidak hanya diberi kail, tapi juga diberi pancing agar mampu berdaya. Semoga setelah serah terima ini, masyarakat bisa menjaganya,”kata  dia.

Chief Administration Officer PT CL Rifqi Hakim mengatakan, program IPAB ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitar, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan.  Program yang difasilitasi ACT ini, kata dia, juga merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan.

Menurut Rifqi, dengan kepedulian dari perusahaan terhadap masyarakat,  perusahaan turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan penyelesaian masalah lingkungan. Terlebih, dasar pendekatannya bukan sekadar apa yang diinginkan masyarakat tapi sesuatu yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sehingga arah bantuan tepat sasaran.

“Diharapkan, dengan kolaborasi ini, masyarakat menikmati instalasi air bersih yang selama ini dinantikan. Kolaborasi ini juga takkan berhenti di sini. Program lanjutan seperti penyediaan  MCK, posyandu dan pendidikan akan dilakukan,” katanya.

Government Relation dan Communication Development PT CL Iman Sudjudi berharap masyarakat bisa mengubah pola hidup dengan menjaga lingkungan dan dapat memanfaatkan teknologi sehingga bisa memperoleh air yang bersih.

”Bila terus menerus menggunakan air tercemar kualitas hidup akan berkurang,”kata dia.

Vice President ACT, Ibnu Khajar  mengatakan, serah terima ini menjadi momentum menjadikan isu krisis air bersih sebagai isu nasional yang membutuhkan kepedulian semua pihak. Selain itu, momentum ini  kita pilih sebagai cara untuk mengajak warga sekitar berperan dalam menjaga dan merawat IPAB demi keberlangsungan air bersih di daerah ini.

“Diharapkan program IPAB PT Cikarang Listrindo dapat dijadikan sebagai contoh program CSR dan solusi alternatif atas krisis air bersih,” kata Insan.

Sebagai publik figur yang peduli lingkungan, Doyok  mengatakan, kesadaran masyarakat menjaga sumber air sangat kurang di Indonesia, mungkin juga di dunia. Padahal, apapun yang terjadi di daratan, pasti akan mempengaruhi air tanah. Doyok mengimbau agar masyarakat memperhatikan sistem drainase yang ada di lingkungan sekitar.  “Mari, kita harus mulai dari diri sendiri. Jika setiap orang sadar, maka kita bisa menyelamatkan air bersih di bumi,” kata Doyok yang saat itu hadir menghibur masyarakat Babelan.

Pada momentum ini, selain seremoni serah terima, juga menampilkan pameran foto proses pembangunan IPAB, hiburan dan pesan lingkungan, konferensi pers mengenai alternatif solusi krisis air bersih serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan didukung delapan tenaga medis yang terdiri dari tiga dokter umum, tiga perawat dan apoteker. Pelayanan kesehatan disiapkan untuk melayani hingga 500 pasien, yang berlangsung di dua  Desa Muara Bakti dan Desa Buni Bakti. (Lingga/ACT/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Media Relations Directorate Aksi Cepat Tanggap

Lihat Juga

Rusia: Turki Maju sejak Erdogan Memimpin

Figure
Organization