dakwatuna.com – Bangui. Lembaga Amnesty International mengkritik laporan PBB karena tidak menyinggung tentang pembantaian massal yang dialami oleh warga Muslim Afrika Tengah.
Al-Muslim, Jumat (6/6/2014) memberitakan bahwa laporan PBB menyebutkan bahwa bukti cukup menguatkan terjadinya kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, tapi tidak ada hal yang membuktikan terjadinya pembantaian massal.
Laporan tersebut disiapkan oleh sebuah komisi investigasi internasional yang ditugaskan oleh sekjen PBB bulan Januari lalu. Namun demikian, laporan tersebut memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan segera memperkuat pasukan PBB, kondisi di Afrika Tengah akan semakin memburuk dan sangat mungkin terjadi pembersihan etnis.
Joanne Mariner, dari Amnesty Intenational, mengatakan, “Aku ingin katakan bahwa laporan PBB itu telah mengabaikan hal yang sangat jelas, bahwa terjadi pengusiran paksa dan massa secara merata di Afrika Tengah. Pengusiran di sana adalah salah satu aksi kekerasan, bukan efek dari aksi kekerasan.”
Menurut Mariner, secara sangat lugas pihak milisi Kristen menyatakan akan membunuhi dan mengusiri warga Muslim dari wilayah-wilayah yang telah mereka kuasai. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: