Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Warga Muslim Afrika Tengah Tolak Pelucutan Senjata Jika Hanya Untungkan Milisi Kristen

Warga Muslim Afrika Tengah Tolak Pelucutan Senjata Jika Hanya Untungkan Milisi Kristen

Milisi Anti Balaka (afrigatenews.net)
Milisi Anti Balaka (afrigatenews.net)

dakwatuna.com – Bangui. Warga Musim Afrika Tengah meminta masyarakat dunia menyelamatkan mereka dari ancaman milisi Kristen Anti Balaka yang membunuh, memerkosa, dan membakari masjid mereka.

Warga Muslim meminta agar areal pemukiman mereka dijaga, para pemimpin Anti Balaka ditangkapi, dan ada perbaikan fasilitas yang sempat dirusak oleh milisi Kristen. Menurut mereka, sekadar melucuti senjata tidaklah cukup untuk mewujudkan keamanan. Saat ini warga Muslim yang berada di pemukiman Kilometer Lima masih terkepung di wilayahnya dan tidak bisa ke mana-mana. Menjalani hari-harinya dalam ketakutan.

“Jika presiden Catherine Samba Panza, maka hal itu harus dilakukan secara serentak. Jangan sampai pelucutan senjata hanya menjadi strategi untuk menjadikan kami korban yang mudah dimangsa oleh Anti Balaka.” Demikian penyataan Abdurrahman Dodo Saudi, juru bicara warga Muslim Bangui seperti dilansir Memo Islam, Kamis (5/6/2014) kemarin.

Seorang mahasiswa Muslim yang juga masih terkepung, Syamsu Mamado, mengatakan, “Kondisi kami saat ini sangat buruk. Pelucutan senjata mungkin tidak akan banyak membantu. Untuk mewujudkan perdamaian di sini harus diawali dengan pengamanan wilayah ini, bagaimana orang-orang bisa bergerak dengan aman. Sudah enam bulan kami terkepung di sini, dan ini adalah pertahanan kami yang terakhir. Kami mau berdamai jika ada jaminan keamanan buat kami. Kalau tidak, maka biarkan kami sendiri yang mempertahankan diri.”

Pemerintah telah menjadikan tanggal 8 Juni yang akan datang sebagai hari nasional untuk melucuti senjata dengan sukarela. Tapi hal itu tidak dibarengi dengan upaya pengamanan. Sepekan yang lalu, seorang wanita Muslimah dituduh sebagai mata-mata. Akhirnya dia diperkosa secara massal sebelum akhirnya dibunuh dengan dipenggal lehernya. Sebuah masjid di kota yang bersebelahan dengan Bangui juga dibakar, padahal sudah enam bulan ditutup setelah ditinggal mengungsi warganya. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin: Ini Pengadilan Balas Dendam

Figure
Organization