Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Rasa yang Bernanah Dosa

Rasa yang Bernanah Dosa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com 

Tuhan,
Jika rasa ini buruk baginya
Tolong,
Ambilkan belati di laci arsy-Mu

Kan kutikam rasa ini secara perlahan
Bantulah Kau sayatkan kebusukan rasa yang berbalur nanah
Meski terkoyak & bersimbah luka, kan kucoba tersenyum

Dalam keadaan diam, hening dan senyap
Kuterpekur lesu oleh rasa dusta yang mulai menggerogoti
Mencabik-cabik nurani yang kini membuta hina

Ah, bau anyir itu kian menjepit rasaku
Izinkanlah bau anyir darah yang mengalir dari sungai rasa itu bercucuran
Menyembur dari hati yang berkawan dosa
Kan kubasuh muka yang penuh bercak luka ini dengan anyir darah itu

Biarlah,
Biarlah… kegundahan menyergap batinku.
Mematahkan ruas-ruas tulang harapanku

Biarkan,
Aku pasrah akan semuanya.
Aku sudah mulai bosan bermandikan dosa
Bersarung maksiat
Bertopeng Iman
Dan berhias kepura-puraan.

Biarkanlah,
Biarkanlah semuanya terburai
Biar terlihat wajah nista kemunafikan itu

Dan basuhlah hatiku dari rasa yang berbalur nanah dosa

Wahai Tuhan-ku

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2011. Aktif dibeberapa organisasi dan forum-forum keilmuan diantaranya adalah LSO-FORSIFA UMM sebagai ketua umum periode 2013-2014, RESIST, Aktivis HPMM (Himpunan Pemuda Muslim Mencorek), Grup diskusi mahzab poros tengah ulil abshar, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, kajian teori sosial kritis jamaah klandungan. disamping itu, penulis juga tercatat sebagai kader PPUT (Program Pendidikan Ulama Tarjih) UMM angkatan 2011.

Lihat Juga

Harapan Masih Ada

Figure
Organization