Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Washington Post Ibaratkan As-Sisi ‘Diktator Mesir yang Lemah’

Washington Post Ibaratkan As-Sisi ‘Diktator Mesir yang Lemah’

Lambang Washington Post (digitaljournal.com)
Lambang Washington Post (digitaljournal.com)

dakwatuna.com – Mesir. Media independen Arab, Memo Islam, mengutip pemberitaan media AS, Washington Post, yang menyebutkan bahwa respons pemilih terhadap pemilu presiden di Mesir sangat rendah meskipun panitia pemilu dengan putus asa menambah masa pemungutan suara satu hari dan mengancam yang tidak memilih dengan hukuman denda.

Washington Post mengingatkan Presiden Obama agar memperhatikan faktor rendahnya dukungan rakyat Mesir terhadap As-Sisi dalam pemilu tersebut dan tidak terjebak menjalin kerja sama dengan diktator Arab yang lemah (As-Sisi) yang dapat mengancam kepentingan pemerintahannya.

Washington Post menyebutkan bahwa fakta rendahnya dukungan rakyat Mesir akan mengejutkan para pendukung As-Sisi di barat, termasuk orang-orang di dalam lingkaran pemerintahan Obama (yang diperkirakan cukup banyak), yang meyakini As-Sisi dapat mengembalikan stabilitas di Mesir.

Sebelumnya, Komisi Tinggi Pemilu Mesir (Al-Lajnah Al-‘Ulya Lil Intikhabat Al-Misriyah) mengumumkan bahwa jumlah pemilih sekitar 25 juta orang dan lebih dari 90% memilih As-Sisi.

Data yang diumumkan oleh panitia pemilu tersebut diragukan oleh banyak pihak, termasuk saingan As-Sisi dalam pilpres Hamden Shabahi, mengingat sepinya suasana pemungutan suara yang memaksa panitia kemudian menambah masa pemungutan suara satu hari.

Sejumlah LSM independen yang melakukan pemantauan pemungutan suara, seperti Arab Obervatory for Rights and Freedoms, menyebutkan bahwa pemilih yang menggunakan hak pilihnya tidak lebih dari 10-15% jumlah total pemilih di Mesir. (washingtonpost/islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Obama, Clinton hingga McCain Disebut Sebagai Anggota Ikhwanul Muslimin

Figure
Organization