Topic
Home / Berita / Nasional / Arzetti Bilbina: Yang Terpenting Akhlaqul Karimah

Arzetti Bilbina: Yang Terpenting Akhlaqul Karimah

Arzetti Bilbina, Mantan Putri Indonesia tahun 1994 yang kini telah berhijab.  (lkbkalimantan.com)
Arzetti Bilbina, Mantan Putri Indonesia tahun 1994 yang kini telah berhijab. (lkbkalimantan.com)

dakwatuna.com – Jakarta. Model sekaligus aktris ternama Arzetti Bilbina menanamkan ajaran agama sedini mungkin untuk ketiga anaknya. Dia pun bangga terhadap ketiga anaknya itu.

Ketiga anak hasil pernikahan Arzetti – Aditya Setiawan yaitu Bagas, Dimas, dan Gendis, sudah diajarkan berpuasa sejak di dalam kandungan. Bahkan, anak – anaknya sudah bisa menjadi imam saat shalat.

Lantas, bagaimana Arzetti menanamkan nilai – nilai agama kepada ketiga anaknya tersebut.

Bagaimana cara memberikan pengetahuan tentang Islam kepada anak-anak?

Kalau untuk itu, aku masukan ke sekolah Islam, mereka tahu kewajiban mereka sebagai muslim. Tahu sejarah Nabi – Nabi seperti apa. Itu mendapatkan pendidikan di sekolah dan di rumah.

Kalau belajar puasa?

Mereka saya ajarkan dari dalam kandungan. Aku ajak mereka puasa full. Pada saat aktivitas, jalankan shalat dan yang terpenting itu akhlaqulkarimah dan tahu sopan santun serta etika.

Mereka sudah bisa menjadi imam. Abis adzan subuh mereka langsung shalat. Sebelum berangkat sekolah mereka selalu bangun subuh. Aku terimaksih kepada Allah dan mereka karena telah membuatku bahagia.

Aku mau masukan Bagas SMP nanti ke pondok pesantren. Dia takut tidak bisa bermain. Tapi saya beri pengertian bahwa di pondok pesantren ada yang modern dan tentu ada waktu bermainnya.

Selama ini puasa anak – anak seperti apa?

Anak – anak dari umur 5 tahun sudah full puasa. Aku kasih reward satu hari 10 ribu. Uangnya aku masukin tabungan dan dia tahunya ibunya menyimpan uang itu.

Meski suka mengeluh capek puasanya. Dari 5 tahun ke 8 tahun ini belum ada yang bolong. Saat pulang kampung nyebrang kapal dia tetap puasa.

Memberi reward untuk anak itu penting?

Itu hal – hal penting, kalau shalat enggak ada reward, naik kelas juga enggak ada.

(inilah/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

UNICEF: Di Yaman, Satu Anak Meninggal Setiap 10 Detik

Figure
Organization